Labuan Bajo, Vox NTT- Konferensi Kerja Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) kembali digelar di Labuan Bajo, Sabtu (11/01/2020).
Konferensi yang berlangsung di Aula SMP Negeri 1 Komodo ini mengambil tema “Mewujudkan PGRI sebagai Organisasi Profesi dan Perannya dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Abad 21”.
Adapun hal-hal yang dibicarakan dalam konferensi tersebut antara lain evaluasi pelaksanaan program tahun 2019 dan laporan keuangan, pembahasan program kerja 2020, dan pembahasan dan Penyusunan RABO (Rencana Anggaran Biaya Organisasi) tahun 2020.
Konferensi PGRI Mabar yang berlangsung sehari itu menghasilkan beberapa poin rekomendasi.
Setidaknya tercatat ada 14 poin yaitu: hidupkan kembali gerakan literasi baik guru maupun siswa, melakukan pendekatan kepada guru SMA/SMK dalam hal ini tentang iuran PGRI, membentuk POKJA perempuan PGRI Manggarai Barat, dan rekrutment tenaga kontrak daerah harus berbasis hasil seleksi.
Selain itu, perlu ada kuota pengangkatan CPNS bagi guru TK/PAUD dan guru produktif untuk SMK, jurnal ilmiah guru harus didistribusikan dengan baik, perlindungan hukum terhadap guru harus diperhatikan, perhatikan tunjangan guru daerah terpencil TPP dan TPG dan aktifkan website PGRI.
Hasil konferensi juga menekankan agar, pengurus PGRI kabupaten harus terlibat secara efektif dalam kegiatan rapat dan ada kerja sama dengan pihak ketiga (Unika Santu Paulus Ruteng), serta validasi keanggotaan dan konsolidasi pengurus Cabang Kuwus Barat.
Ketua PGRI Manggarai Barat Albertus Kabung berharap PGRI punya mimpi agar guru-guru di kabupaten itu menjadi guru yang berliterasi.
“Saya berpesan untuk bekerja sama menghidupkan organisasi PGRI Kabupaten Manggarai Barat,” tutupnya.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba