Ruteng, Vox NTT-Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng Santu Agustinus menggelar kegiatan Masa Bimbingan (Mabim) ke-XXIII. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula BKKBN Kabupaten Manggarai.
Ketua Panitia Pelaksana Mabim ke-XXII PMKRI Ruteng, Yasinta S. Ental menjelaskan, kegiatan pendidikan formal tersebut dijalankan di bawah tema ‘Membentuk Kader yang Berkompeten di Era Industri 4.0’.
Menurut dia, tema ini diangkat dalam rangka untuk memupuk dan mengembangkan skill, serta membentuk karakter dari anggota-anggotanya.
“Skill dan karakter ini tentu saja tidak bisa muncul begitu saja. Butuh upaya dan kerja keras dari semua anggota. Selama upaya dan kerja keras ini hilang maka hal ini mustahil bisa dicapai. Untuk itu, penting kiranya bagi kita semua untuk selalu bekerja sama,” kata Ental dalam sambutannya saat pembukaan kegiatan Mabim ke-XXIII, Minggu (26/01/2020).
Ketua Presidium PMKRI Ruteng, Ignasius Padur menjelaskan, kegiatan Mabim diperuntukkan bagi anggota muda yang sebentar lagi menjadi anggota biasa.
“Tugas anggota biasa tentu saja cukup berat. Butuh kesiapan dari dalam diri. Karena visi dan misi perhimpunan sangat bergantung pada komitmen dan kerja anggota perhimpunan,” ujar Padur.
Ia menambahkan, Mabim adalah salah satu tahapan formal yang bertujuan untuk memperdalam nilai-nilai PMKRI dan sebagai tahapan persiapan menuju status anggota biasa.
“Inti dari Mabim yang kita gelar pada kesempatan ini adalah untuk memperdalam nilai-nilai PMKRI. Hal itu bertujuan agar kader-kader PMKRI tidak mengalami disorientasi perjuangan,” tegas Padur.
Dikatakan, Mabim ke-XXIII PMKRI Ruteng dengan tema ‘Membentuk Kader yang Berkompeten di Era Industri 4.0’ kembali diangkat setelah sebelumnya sempat diangkat pada kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) sebelumnya.
Diangkatnya tema ini, kata Padur, tentu saja karena melihat dinamika dan perkembangan situasi dan kondisi sosial saat ini.
Saat ini, kehadiran teknologi telah memengaruhi semua aspek kehidupan. Teknologi tidak hanya berkontribusi positif tetapi juga negatif. Dunia hari ini mengalami pergeseran yang luar biasa. Dunia memasuki fase di mana keterampilan menjadi kata kunci untuk bertahan.
Padur menegaskan, yang tidak memiliki keterampilan akan dengan sendirinya tergerus oleh zaman.
“Hari ini kita bisa melihat bahwa ijasah tidak menjamin seseorang bisa menjadi pemenang dalam dunia nyata,” tandasnya.
Sementara itu, Komisaris Daerah PMKRI Regio Flores Benediktus Tiwu dalam sambutannya mengungkapkan, secara nasional PMKRI sedang dalam fase transformasi organisasi.
“Transformasi ini muncul karena kita menyadari situasi internal dan eksternal perhimpunan,” katanya.
Menurut Tiwu, dinamika global hari ini memaksa semua orang untuk bertransformasi. Hal itu bertujuan agar tidak tergilas oleh perkembangan zaman.
Oleh karena itu, menurut dia tema Mabim PMKRI Ruteng tersebut sangat menarik karena membicarakan tentang kompetensi. Kompetensi inilah yang mesti harus dimiliki setiap orang di Era Industri 4.0. (VoN)