Betun, Vox NTT- Warga Dusun Moruk Ren, Desa Litamali, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka mengalami kesulitan untuk mendapatkan air minum bersih.
Kondisi ini diakibatkan karena curah hujan rendah di wilayah itu, sehingga debit air kian berkurang.
Dusun Moruk Ren sendiri terletak persis di pinggir jalan negara lintas batas Betun – Batas Negara Motamasin. Dusun ini ditempati oleh warga baru eks Timor Timur.
Pantaun VoxNtt.com, sumber air satu-satunya terletak persis di pinggir jalan negara tersebut.
Setiap hari warga ramai berantre untuk sekadar mendapatkan air minum bersih. Mereka membawa ratusan jeriken.
“Air makin kurang. Ini satu-satunya mata air untuk kami di sini. Kalau ini mata air kering, entah kami mau ke mana. Kami tidak pernah dapat bantuan tangki air dari pemerintah. Kami cari air sendiri. Bahkan kami beli dari tangki lainnya,” ungkap seorang pria berumur sekitar 30-an tahun yang enggan menyebutkan namanya di lokasi mata air, Minggu (02/02/2020) lalu.
“Kami tidak berani sebut nama. Kami takut dianggap provokator,” timpalnya.
Menurut sumber itu, biasanya bulan seperti ini debit air bertambah banyak. Namun lantaran curah hujan rendah, debit air pun berkurang dari sumbernya.
“Sudah masuk bulan Februari kita masih seperti bulan Oktober saja. Panas dan tidak hujan. Air di sini kurang dan kami setengah mati,” sambungnya.
Mereka bahkan kaget ketika awak media menyampaikan bahwa ada bantuan air yang disalurkan melalui mobil tangki untuk masyarakat yang kekurangan air minum bersih. Bantuan itu bersumber dari pemerintah.
“Ada ko? Ah kami tidak tahu itu. Kami selama ini begini saja. Kami tidak pernah dapat bantuan air bersih. Kami usaha air sendiri. Pagi datang ambil di sini, sore juga demikian. Bahkan kami mandi juga di sini,” ungkap salah satu ibu yang juga enggan menyebutkan namanya.
Warga pun berharap adanya bantuan dari Pemerintahan Kabupaten Malaka untuk mengatasi masalah air minum bersih tersebut.
“Ya, kami berharap ada bantuan dari Pemerintah Malaka. Kalau tidak juga tidak apa-apa,” tandas seorang warga.
VoxNtt.com juga mendapatkan keluhan warga lain bahwa mereka terancam kelaparan tahun 2020 ini. Hal tersebut lantaran curah hujan berkurang, sehingga para petani belum berani untuk mengolah lahan mereka.
“Kami belum tanam. Ada yang su (sudah) tanam juga, tapi daunnya menguning . Tidak hujan dan panas sekali. Tahun ini gagal panen dan pasti kita kelaparan,” keluh warga.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba