Labuan Bajo, Vox NTT- Wacana Labuan Bajo menjadi tempat destinasi wisata super-premium ternyata sudah sampai di telinga Edi Rahmad Wijaya.
Edi adalah warga Kenari, Desa Warloka, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).
Ia mengatakan wacana Labuan Bajo menjadi kota destinasi wisata super-premium akhir-akhir ini ramai dibicarakan. Sayangnya, kata dia, hingga kini tidak ada sosialisasi untuk masyarakat Desa Warloka.
Padahal selain dekat dengan Kota Labuan Bajo, kata Edi, Desa Warloka juga merupakan bagian dari daerah Kota Ekonomi Khusus (KEK).
“Super-premium yang akhir-akhir ini dibicarakan tidak ada sosialisasi untuk kami. Kami takut apa yang disampailan oleh Presiden tidak sampai ke akar rumput,” ungkapnya saat kegiatan sosilisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara dari Anggota DPR RI Benny K Harman di Kantor Desa Warloka, Minggu (09/02/2020).
Edi mengatakan, sebagai anak muda dirinya juga khawatir pembangunan yang luar biasa di balik pariwisata super-premium tidak menjalar hingga ke akar rumput.
Bahkan, ia sangat khawatir di balik pembangunan pariwisata super-premium bakal membuat warga setempat menjadi budak di tanah sendiri.
“Kami takut, di akar rumput pembangunan yang terjadi luar biasa. Kami takut hanya menjadi budak di tanah sendiri,” tandas Edi.
Dia menambahkan, kawasan-kawasan strategis wilayah selatan sudah dikuasai investor. Warga setempat masih senang untuk menjual tanahnya.
“Kami takut kami hanya menjadi penonton,” tutupnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi Demokrat MPR RI Benny K Harman mengingatkan masyarakat Warloka agar tidak menjual tanahnya.
Baca Juga: BKH Ingatkan Bahaya Formalisme Pancasila
“Jangan sampai kita hanya merasa senang sesaat karena bahagia jual tanah,” ungkap BKH.
Ia mengatakan masyarakat harus siap dengan Labuan Bajo menjadi daerah destinasi wisata super-premium.
Kesiapan itu kata BKH, dengan cara membaca peluang apa saja yang dibutuhkan wisatawan ke depan.
“Jangan sampai kita menjadi korban dan jangan sampai hanya jadi penonton. Mulai sekarang kita lihat apa yang dibutuhkan wisatawan salah satu contohnya untuk jus. Karena itu, coba kita menanam buah. Ini semua untuk menyiapkan pasokan buah untuk ribuan wisatawan yang datang nantinya,” ungkap Anggota DPR RI dari Dapil NTT 1 itu.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba