Ruteng, Vox NTT – Terkait pembangunan tidak berkualitas, salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manggarai Remigius Nalas menilai hal itu terjadi karena lemahnya pengawasan.
Pernyataan tersebut menanggapi keluhan masyarakat saat ia menggelar reses di Munta Desa Bangka Ara, Kecamatan Cibal Barat, Sabtu (08/02/2020).
Salah satu tokoh muda Desa Bangka Ara Herry Sahman menyampaikan apresiasi kepada pemerintah, yang telah banyak membangun infrastrukfur seperti jalan, saluran air, dan sebagainya yang masuk ke Kecamatan Cibal Barat.
Namun di sisi lain, kata dia, banyak pula program-program yang telah dibangun tersebut kualitasnya kurang diperhatikan.
Seperti pembangunan jalan lapen di Compang Cibal menuju Kampung Malip dan Nanu, Desa Lenda tahun 2018.
Sebab, lapen tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah tak lama setelah dikerjakan.
Setelah ada laporan dari masyarakat baru diperbaiki. Namun kerusakan tetap saja terjadi, bahkan sampai sekarang.
Selain itu, ia menyoroti pembangunan saat ini sedang dikerjakan juga jalan hotmiks di jalur Desa Wae Codi menuju Desa Golowoi dan Desa Latung, Cibal Barat.
Maupun hotmiks yang dibangun pada tahun sebelumnya dari Bealoli sampai Kampung Raci yang sekarang sudah mengalami kerusakan yang cukup parah.
“Sehingga kami minta untuk pengawasan pembangunan ditingkatkan sampai kepada hal-hal yang sangat rinci. Dengan demikian dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat,” ungkapnya.
Remigius sendiri mengakui hal tersebut. Menurut dia akhir-akhir ini banyak pembangunan yang tidak berkualitas.
Bahkan ia juga mengungkapkan hal itu juga sering terjadi di Kecamatan Cibal, bukan hanya di Cibal Barat.
“DPRD hanya melakukan pengawasan politik berupa kebijakan yang sesuai dengan regulasi. Untuk memastikan bahwa pekerjaan itu dilakukan sesuai dengan peraturan daerah yang ada,” katanya.
Terkait pengawasan hal teknis, kata dia, dilakukan oleh konsultan pengawas yang digaji dari anggaran pembangunan.
“Dalam melaksanakan pembangunan itu, ada tiga komponen di dalamnya yakni konsultan perencana, konsultan pengawas dan kontraktor. Kalau mereka bekerja dengan baik saya yakin kualitas pembangunan terjamin,” katanya.
“Sebenarnya saat pengerjaan berlangsung, konsultan pengawas harus selalu berada di tempat untuk melihat langsung proses pengerjaan. Tapi fakta yang terjadi kadang mereka datang hanya sebentar saja, sehingga kontraktor kerja asal jadi,” katanya.
Anggota Fraksi Gerindra itu mengaku seringkali mengangkat hal tersebut saat rapat Paripurna di DPRD Manggarai.
Namun hal itu belum ditanggapi dengan baik. Sehinga sampai sekarang masih banyak pembangunan yang tidak berkualitas.
Penulis: Pepy Kurniawan
Editor: Ardy Abba