Labuan Bajo, Vox NTT- Sinar matahari pada siang itu cukup menyengat kulit. Terik mentari mengeluarkan hawa panas ini justru membakar semangat bagi Mariana Esy, untuk maju ke tengah halaman.
Namanya terselip dalam salah satu acara penyambutan Hari Pers Nasional (HPN) di Manggarai Barat (Mabar), NTT, Sabtu (08/02/2020).
Mengenakan seragam pramuka, coklat tua dan muda, Esy jalan perlahan dari sudut timur halaman SMK Bina Mandiri, Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Mabar.
Sontak tepuk tangan meriah ratusan orang, sesaat setelah namanya dibacakan oleh master of ceremony (MC).
Rupanya siswi kelas XII jurusan Akuntansi SMK Bina Mandiri itu sudah dipersiapkan untuk membacakan “surat cinta” saat acara HPN di Mabar.
Baca Juga: Lenggak-lenggok Tarian Yuvensia Meriahkan HPN di Mabar
Di tengah kesibukannya mempersiapkan ujian akhir, Esy masih sempat menulis “surat cinta” untuk Persatuan Wartawan Manggarai Barat (PWMB). Demikian narasi MC, sebelum Esy tampil di depan ratusan orang.
“Ada yang menulis surat cinta untuk PWMB. Surat itu ditulis oleh seorang gadis kecil di saat dirinya sedang sibuk menyiapkan ujian akhir nasional. Namun karena cintanya terhadap PWMB dia mampu menyelesaikan surat cinta itu,” papar MC.
Di tengah lapangan, menghadap ke utara, berhadapan dengan para guru dan anggota PWMB, Esy mulai membacakan isi hatinya.
Baca Juga: Bangga dengan Wartawan Manggarai Barat
Suasana sontak menjadi sunyi merinding di tengah keramaian. Cara bacanya penuh penjiwaan selayaknya orang membacakan puisi sedih.
Dengan suara remaja yang khas dan sedikit tinggi, lalu perlahan rendah. Panjang-pendeknya kalimat dan keras-lembutnya suara, ia sungguh jiwai.
Mimik dan gerakan tubuhnya menunjukkan ia tulus menyampaikan isi hatinya kepada wartawan karena memilih sekolahnya untuk melaksanakan kegiatan HPN 2020.
Berikut “Surat Cinta” Esy untuk PWMB
Hadirmu seperti Fajar
Sejak didirikannya SMK Bina Mandiri Agustus 2013, berbagai upaya dilakukan oleh pelaksana pendidikan bersama penyelenggara dalam hal ini yayasan.
Dalam upaya meningkatkan kelancaran atau keberlangsungan proses KBM di Kelas, maka yang paling penting diutamakan yakni membangun RKS. Dari berbagai upaya terekam berbagai cerita, termasuk sulit dan kerasnya hidup di SMK Bina Mandiri yang melangsungkan KBM dengan berbagai keterbatasan terutama sarana penunjang KBM.
Kesemua hal itu, kami rangkum dalam sebuah kalimat yang mengingatkan kami akan sebuah motivasi yakni “Semua yang terjadi sebelumnya adalah cerita panjang perjuangan SMK yang di mana semua yang ada tergantung seberapa besar upaya yang dilakukan”.
Seiring berjalannya waktu pelebaran sayap SMK Bina Mandiri semakin luas, sehingga saat penerimaan siswa baru semakin meningkat. Sampai di tahun 2019, jumlah penerimaan siswa baru sejumlah 8 kelas dengan jumlah siswa 247.
Hal ini yang membuat pimpinan lembaga selaku kepala sekolah membangun berbagai cara yakni menggunakan ruangan darurat untuk proses KBM yang sesungguhnya tidak layak untuk dijadikan ruangan KBM.
Dan juga upaya lain yang dilakukan adalah melaksanakan sekolah sore bagi kelas XI dan XII sementara kelas X sekolah pagi.
Di dua sesi pelaksanaan proses KBM ini, banyak menguras banyak tenaga bagi para pihak pendidik. Namun, dalam rangka mencerdaskan anak anak bangsa, guru di SMK Bina Mandiri tidak pernah mengeluh tentang apa yang terjadi dan apa yang sedang kami keluhkan.
Di waktu yang panjang kami berada dalam keluhan yang dibungkus rasa peduli teehadap nasib anak bangsa, beruntung ada “Perhimpunan Wartawan Manggarai Barat (PWMB) yang membuka mata dan punya rasa peduli buat SMK Bina Mandiri.
Hal yang kami rasakan melihat semua yang terjadi seperti yang diberitakan tentang SMK Bina Mandiri oleh VoxNtt.com dan media lain yang tergabung dalam Perhimpunan Wartawan Manggarai Barat (PWMB).
Kami sungguh merasakan suatu hal yang sangat luar biasa yang sulit untuk kami ekspresikan. Kebanggaan, ucapan terima kasih yang tak terhingga yang bisa kami sampaikan dan juga doa. Semoga media pemberitaan Manggarai Barat tetap jaya selalu.
Mungkin tak banyak cara yang bisa kami tunjukan dari rasa bangga yang kami miliki atas kepedulianmu para media yang tergabung dalam PWMB, tapi sebuah kalimat yang bisa kami sampaikan yaitu
“Pedulimu seperti fajar yang selalu menerangi kegelapan”.
Nggorang, 08 Februari 2020
Mariana Esy
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba