Kupang, Vox NTT – Komisi 11 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTT, mengunjungi kawasan Moni destinasi wisata baru di Desa Koanara, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Selasa (11/02/2020).
Kunjungan Komisi II DPRD bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT itu untuk memantau secara langsung program perkembangan pembangunan destinasi baru di kabupaten tersebut.
Kawasan Moni mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat Indonesia bahkan dunia, lebih khususnya masyarakat di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kawasan Moni menjadi teras utama depan dari danau yang telah terkenal di seluruh dunia dengan danau triwarna (tiga warna) Kelimutu.
Ketua Komisi II DPRD NT, Kasimirus Kolo, pada kesempatan itu mengatakan, Desa kawasan Moni khususnya Koanara patut bersyukur kepada pemerintah provinsi karena ditetapkan dalam program 7 destinasi baru di NTT.
Ia berharap kehadiran program tersebut membawa rangsangan untuk meningkatkan ekonomi masyakat di daerah itu.
“Oleh karena itu agar direncanakan dengan baik melalui Badan usaha milik desa (bumdes) sehingga menjadi penyangga utama kelimutu itu sendiri, ” tutur politisi NasDem itu.
“Kembangkan terus segala keunggulan lokal daerah ini karena keunggulan ini belum tentu dimiliki daerah lain. Desa desa di sini harus kolaborasi dan kerja sama untuk membangun daerah ini menjadi pusat perekonomian wisata yang baru,” sambung dia.
Ia menambahkan, berbagai kekurangan yang ada akan ditindaklanjuti bersama dengan dinas pariwisata antara lain masalah ketersedian air bersih pada kawasan moni.
“Segala kekurangan sudah kami rekam. Sekembali ini kami akan panggil dinas pariwisata untuk kita diskusikan lebih lanjut terkait 7 destinasi ini. Bangunan, alam boleh bagus dan menarik namun jika air tdk ada, oleh jelas tidak akan datang,” tegasnya
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid)
Pemasaran Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT mengatakan, desa Koanara yang masuk dalam kawasan Moni untuk destinasi baru dan telah dibangun cottage di atas lahan pemerintah provinsi yang mana Pemprov memiliki lahan seluas 8 ha di kawasan tersebut.
” Ada 2 lahan, lahan pertama seluas 5 ha ini yang kita bangun saat ini yakni 4 cottage, 1 resto, 3 Lopo sedangkan lahan kedua seluas 3 ha yang sudah ada cottage nya dikelola oleh pemerintah kabupaten Ende,” papar Alfons.
Ia mengungkapkan program ini dilakukan langsung oleh masyarakat dan dikelola melalui bumdes dengan dana disiapkan oleh pemerintah provinsi.
“Sistem yang digunakan adalah bagi hasil. 90 % untuk desa dan 10% untuk PAD provinsi. Intinya masyarakat setempat mendapat manfaat dari program ini,” pungkasnya.
Untuk di ketahui, selain Kawasan Moni, enam destinasi wisata baru lainnya yakni Pramaidita Sumba Timur, Lamalera Lembata, Liman Kabupaten Kupang, Fatumnasi TTS, Mulut Seribu Rote Ndao dan Kawasan Moru di Kabupaten Alor.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba