Ende, Vox NTT-Pemerintah Kabupaten Ende mulai memantau seorang warga yang beriwayat ke luar negeri, terutama negara yang positif terserang virus corona covid-19.
Antisipasi pemerintah ini untuk mengendalikan wabah virus agar tidak tersebar secara leluasa.
“Jadi, ada warga yang datang dari wilayah atau negara yang berpotensi terserang virus corona covid-19, maka kita memakai standar operasional prosedur (SOP) WHO yakni orang dengan pemantauan (ODP),” ujar Kepala Dinas Kesehatan Ende, dr. Muna Fatma setelah dikonfirmasi wartawan di Ende, Rabu (04/03/2020).
Kadis Fatma menerangkan, pemerintah telah menerima laporan lisan dari Puskesmas Kota Ende terkait adanya warga yang baru kembali dari negara yang terkontaminasi virus corona.
Seorang warga tersebut kini penangannya sesuai standar WHO dimasukkan dalam status ODP.
“Yang secara lisan baru kita dapat dari wilayah Puskesmas Kota Ende. Yang lain belum ada laporan,” ucap Fatma.
Terhadap laporan tersebut, jelas Fatma, pemerintah akan terus memantau sesorang warga dimaksud selama 14 hari ke depan.
Jika dalam tenggat waktu sesuai standar WHO yang bersangkutan tidak ada gejala atau kenaikan suhu tubuh, maka dapat disebut kelar (negatif) kasusnya.
“Tetapi kalau misalkan selama tenggat waktu itu, dia ada gejala atau dapat dicurigai yang menjurus terserang virus corona maka akan kita kirim ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap,” tutur Kadis Fatma.
Ia menyebutkan terdapat dua rumah sakit di NTT yang direkomendasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menangani pasien positif virus corona.
Kedua rumah sakit itu ialah RSU W.J Yohanes Kupang dan RS TC Hillers Maumere.
“Tapi kalau kita kirim itu memang orang yang benar-benar positif virus corona. Sejauh ini memang belum ada. Hanya ada satu laporan dari puskesmas untuk memantau seorang warga yang baru kembali dari luar negeri,” katanya.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba