Vox NTT-Kehadiran virus corona telah membawa dampak yang signifikan bagi interaksi sosial penduduk dunia.
Salah satu kebiasaan yang kini berubah adalah cara bertegur sapa dengan sesama baik di rumah, tempat kerja, sekolah maupun di rumah ibadat.
Jika dulu, berjabat tangan adalah simbol keakraban dan penerimaan seseorang atau kelompok, kini cara itu tidak ditawarkan karena dapat menularkan virus corona.
Perubahan perilaku bertegur sapa ini terpaksa dilakukan karena Covid-19 telah menewaskan lebih dari 3.000 orang di seluruh dunia.
Di Beijing, ibu kota China, tempat epidemik Covid-19 ini pertama kali ditemukan, warga masyarakat terus diperingatkan dengan menggunakan pengeras suara agar tidak berjabat tangan.
Mereka juga diminta menyatukan telapak tangan mereka sendiri sebagai tanda salam.
Di Jerman, Menteri Dalam Negeri, Horst Seehofer menolak upaya Kanselir Jerman Angela Merkel untuk berjabat tangan dengannya pada sebuah pertemuan tentang migrasi di Berlin, seperti dilansir Kompas, Senin (2/3/2020).
Seehofer tersenyum dan menjaga kedua tangannya untuk tidak berjabat tangan. Mereka berdua tertawa dan Merkel mengangkat tangannya sebelum duduk.
Ketakutan berjabat tangan di Jerman terutama disebabkan meningkatnya kasus Covid-19 menjadi 157 dan Kota Berlin melaporkan kasus infeksi pertamanya.
Sementara di Spanyol, Wabah Covid-19 itu juga menghantam salah satu tradisi suci yakni mencium patung-patung Santa Maria selama Pekan Suci menjelang Paskah.
Ketakutan akan penyebaran Covid-19 membuat Pejabat Kesehatan Nasional setempat, Fernando Simon mengimbau untuk tidak melakukan ritual mencium patung Santa Maria.
Di Polandia, salah satu negara Katolik di Eropa, umat yang ke gereja diizinkan menerima komuni atau hosti dengan menadahkan tangan, tidak langsung diterimakan melalui mulut.
Umat juga diminta tidak mencelupkan tangan mereka ke dalam air suci ketika masuk dan keluar gereja, dan sebagai gantinya cukup dengan membuat tanda salib.
Di Australia, Menteri Kesehatan di Negara Bagian New South Wales, Brad Hazzard mendesak warga Australia untuk mencium dengan hati-hati dan menyarankan melakukan tepukan di punggung daripada berjabat tangan.
”Saya akan menyarankan kepada masyarakat bahwa kini saatnya warga saling menepuk punggung, untuk sementara waktu tidak berjabat tangan,” kata Hazzard dilansir dari Kompas.