Labuan Bajo, Vox NTT- Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOP-LBF) menjalankan fungsi koordinasi dengan mengirim sebanyak 7 Tim dalam Tour De Florata (TDF) ke-11 wilayah. Koordinasi itu mulai pertengahan Februari hingga akhir Maret 2020.
Wilayah-wilayah yang menjadi koordinasi BOP-LBF itu antara lain di Kabupaten Bima, Alor dan daratan Flores.
Kegiatan TDF ini dilaksanakan dengan tujuan menggali data dan informasi terkait potensi pariwisata, industri dan ekonomi kreatif, serta potensi budaya dan atraksi yang bisa diangkat menjadi festival di 11 wilayah koordinasi BOP-LBF.
Selain itu, TDF dilaksanakan sekaligus sebagai sarana membangun komunikasi dan silaturahmi dengan Pemda di 11 kabupaten terkoordinasi.
Direktur Utama BOP-LBF, Shana Fatina juga turut memimpin langsung rombongan TDF ke beberapa kabupaten antara lain, Alor, Bima dan Lembata.
Shana menjelaskan, pelaksanaan kegiatan TDF ini sebagai bentuk keseriusan BOP-LBF untuk mempersiapkan 11 kabupaten terkoordinasi sebagai wilayah penyangga guna memenuhi tuntutan kebutuhan pembangunan pariwisata. Baik pariwisata Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super-premium sesuai arahan Presiden Joko Widodo, maupun untuk memenuhi kebutuhan pariwisata di masing-masing wilayah penyangga itu sendiri.
“Kami sedang berupaya memaksimalkan peran ke 10 kabupaten lain, mendorong mereka memperkuat sektor-sektor unggulan sehingga akhirnya bisa mengisi kebutuhan pasar pariwisata, baik bagi kebutuhan destinasi pariwisata di kabupatennya sendiri dan pasar Labuan Bajo,” jelas Shana.
Selain itu menurut dia, pengembangan destinasi wisata di 10 kabupaten lain juga menjadi perhatian BOP-LBF. Shana menjelaskan, selain destinasi wisata yang sudah ada dan dikenal, masih banyak juga spot wisata baru yang ditemukan dan akan dirintis.
“Potensi pariwisata yang ada di wilayah penyangga ini juga harus diperkuat, sehingga bisa ada travel pattern buat para wisatawan. Wisatawan punya alternatif wisata baru dan secara otomatis membantu persebaran wisatawan di destinasi wisata yang ada di kabupaten lain selain Labuan Bajo,” tambahnya.
Shana juga menegaskan, TDF dilaksanakan untuk memperkuat sinergi lintas Pemda di berbagai kabupaten, sekaligus untuk memastikan semua wilayah koordinasi berjalan sesuai ritme yang sama, yaitu mendorong terwujudnya akselerasi pembangunan pariwisata di Labuan Bajo dan seluruh wilayah Flores.
Selain mendorong penguatan pariwisata dan sektor unggulan yang ada di kabupaten masing-masing, BOP-LBF juga berupaya memaksimalkan keterlibatan masyarakat melalui berbagai sektor industri kreatif.
“Ke depannya kami mau dorong penguatan regulasi untuk industri pariwisata, mendorong setiap pelaku usaha di bidang pariwisata mengambil semua kebutuhannya dari produsen di industri lokal. Jadi lebih ke bagaimana mempersiapkan SDM premium untuk bersama-sama menyokong destinasi super-premium,” imbuhnya.
Ke-7 tim tersebut masing-masing mengunjungi dua kabupaten dan 3 tim di antaranya masing-masing mengunjungi satu kabupaten yang letaknya di kepulauan atau tidak terhubung melalui jalan Trans Flores.
Untuk diketahui, Ke 11 kabupaten yang masuk dalam wilayah koordinasi BOP-LBF, yaitu Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor dan Bima.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba