Ende, Vox NTT-Pemerintah Kabupaten Ende kembali mengumumkan kasus demam berdarah dengue (DBD) di awal tahun 2020. Tercatat, ada 64 kasus yang terjadi di Kabupaten Ende.
“Dari posisi kemarin diangka 64 kasus DBD yang terakumulasi dari seluruh wilayah di Kabupaten Ende,” sebut Kepala Dinas Kesehatan Ende, dr. Muna Fatma, Rabu (04/03/2020).
Kadis Fatma menyatakan, jika dibandingkan dengan tren peningkatan jumlah kasus DBD pada tahun sebelumnya, justru tahun ini angkanya menurun.
Hal itu karena pemerintah terus berupaya memberantas sarang nyamuk dengan gerakan fogging.
“Kita lihat Kabupaten Sikka sudah masuk kategori kejadian luar biasa. Dengan kejadian jumlah kasus di angka seribuan dan dengan kematian sudah cukup signifikan. Maka, kita di Kabupaten Ende terus bergerak untuk pemberantasan sarang nyamuk,” jelas Fatma.
Ia menerangkan, strategi yang paling bagus untuk mencegah terjadinya DBD adalah gerakan-gerakan untuk pemberantasan sarang nyamuk.
Pemberantasan dilakukan dengan mencari tahu lokus-lokus, di mana kasus itu terjadi.
“Di wilayah utara memang ada tren ada peningkatan. Tapi kami terus surveillance atau mencari tahu. Misalnya masa inkubasi dua minggu, nah kita cari tahu dua minggu itu di mana. Kami tahu dia gigit nyamuk di mana,” katanya.
Dengan itu, maka pemerintah terus melakukan pemetaan kasus dan melakukan fogging.
Fatma berharap kerja sama semua pihak terutama pemerintah desa dan kelurahan pada masing-masing wilayah. Terlebih dalam melakukan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan.
“Sejauh ini memang belum ada yang meninggal dunia. Kita upaya maksimal hingga siklus DBD berakhir dan kita harap juga dukungan dari semua elemen masyarakat,” ujar Fatma.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba