Kupang, Vox NTT-Corona atau virus covid-19 kian meresahkan masyarakat seluruh dunia. Penularannya yang begitu cepat membuat virus asal Wuhan, Tiongkok itu semakin menakutkan.
Walau begitu, resiko atau tingkat kematian dari virus ini rendah. Hal itu diungkapkan dr. Christian Widodo.
“Jadi, virus Corona itu tingkat kematiannya hanya 2 persen,” ungkap dr. Christian kepada VoxNtt.com di ruang Komisi V DPRD NTT, Rabu (04/03/2020).
Ia mencontohkan, seratus orang yang kena virus corona 81 persennya itu sakit ringan terus sembuh. 14 persennya sakit sedang terus sembuh.
Baca Juga: Pemprov Tegaskan Belum Ada Corona di NTT, 4 RS Disiagakan
“Hanya 5 persen yang sakit berat dan dari 5 persen itu hanya 2 persen yang bisa menyebabkan kematian. Jadi, tingkat kematiannya itu rendah,” ujarnya.
Ia menjelaskan, penularan pertama virus itu lewat dropleet atau butiran kecil air ludah yang percikan ke udara.
“Contohnya, salah satu orang yang sakit, dia bersin begitu. Dropleet itu butiran-butiran kecil air ludah itu Keluar dari mulut dia keluar di udara bisa bawa virus itu. Lalu terhirup oleh orang lain dan bisa kena,” jelasnya.
Penularan kedua kata dia, dengan cara tidak langsung itu lewat benda. “Contoh, saya bersin, saya tutup tangan lalu setelah itu saya bersalaman dengan orang lain, nanti pindah ke tangannya orang itu. Nanti setelah itu orang itu pegang mulut, mata. Bisa lewat mata juga. Makanya harus sering mencuci tangan,” pungkasnya.
Baca Juga: Corona Kian Meresahkan Warga, Wagub NTT: Corona Ini Kan Flu Biasa
Cara pencegahan jelas dr. Christian, pertama dengan mencuci tangan secara rutin. “Lalu jaga daya tahan tubuh, minum vitamin terutama vitamin C, terus olahraga cukup, makan cukup, tidur teratur. Semua itu untuk menjaga daya tahan tubuh,” katanya.
Kemudian kata dia, jika berpergian ke tempat ramai misalnya ke Pasar, Mall, rumah sakit bisa menggunakan masker. “Tapi intinya jangan panik. Selalu berwaspada,” tutur Angota DPRD Provinsi NTT itu.
Sementara untuk penggunaan masker tambah dia, bukan semua orang sehat menggunakan masker.
“Yang menggunakan masker itu hanya untuk orang sakit. Yang batuk pilek dia pakai masker. Lalu petugas-petugas yang berhubungan lansung dengan orang yang kena virus Corona. Kita yang sehat tidak perlu,” imbuhnya.
Baca Juga: Soal Corona, Wagub NTT Suruh Masyarakat Minum Jus Kelor dan Berdoa
Penggunaan masker yang benar itu jelas dia, bagi yang sakit baik batuk maupun pilek dan petugas medis yang setiap hari berhubungan dengan pasien-pasien yang sakit.
Ia meminta agar masyarakat tidak perlu panik dan yang paling penting tetap berwaspada.
“Menjaga kesehatan diri, menjaga kesehatan tubuh. Jangan anggap enteng. tapi jangan panik,” katanya.
Baca Juga: Duel ASN Mabar, Status WA dan Kuasa Jempol Atas Manusia
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Boni Jehadin