Betun, Vox NTT- Bidan desa dan petugas dari Dinas Kesehatan Malaka melakukan fogging di Desa Angkaes, Kecamatan Weliman, Rabu (04/03/2020).
Fogging yang dilakukan di beberapa titik dan rumah warga tersebut bertujuan untuk mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Upaya tersebut juga dilakukan karena di Desa Angkaes ada pasien DBD yang sempat dirawat di RSU Kupang.
“Di Angkaes ini ada 1 kasus demam berdarah yang mana pasiennya sudah dirujuk ke RSU Kupang dan informasi terakhir dari pihak keluarga sudah sembuh dan hari ini pasien tersebut boleh pulang ke Malaka,” ujar Bidan Desa Angkaes, Emirinsiana Bauk.
Menurut Renci, sapaan akrabnya, fogging dilakukan agar bisa mencegah nyamuk yang sengatannya bisa menyebabkan DBD.
Ia mengaku, fogging di Desa Angkaes Ini sudah dilakukan yang kedua kalinya. Hal ini agar lingkungan sekitar bebas dari nyamuk yang dapat menyebabkan DBD.
“Kita bersama Dinas Kesehatan Malaka selalu sigap melakukan pencegahan agar Kabupaten Malaka ini, khususnya desa pelayanan saya bebas dari Demam Berdarah,” imbuh alumnus Poltekes Kupang ini.
Renci pun mengimbau agar masyarakat desa pelayanannya dapat menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Ini untuk mencegah wabah virus dengue.
“Bak mandi agar dikuras airnya, buanglah sampah pada tempatnya, bila perlu dibakar, lalu upayakan agar pakaian- pakaian jangan digantung menumpuk di rumah. Lalu jangan lupa gunakan kelambu saat tidur, terutama pada ibu hamil dan ibu menyusui,” kata Renci.
Informasi yang dihimpun, selama tahun 2020 ini kasus DBD di Kabupaten Malaka memang terbilang sangat sedikit.
Tercatat di RSUPP Betun Malaka, periode Januari – Maret hanya ada 15 pasien yang dirawat akibat penyakit DBD.
Dari total tersebut, hingga kini belum dilaporkan ada pasien yang meninggal dunia akibat DBD.
“Periode Januari sampai Maret tahun 2020, di RSUPP Betun ada 15 pasien yang dirawat karena BDB, di antaranya ada 7 orang dewasa dan 8 orang anak. Pasien sembuh 12, 1 orang anak dirujuk ke Kupang, 2 orang anak sementara dirawat,” ujar dr. Oktelin, Kepala RSUPP Betun, Rabu (04/03/2020).
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba