Ende, Vox NTT-Nggela Diaspora sedang menggerakan seluruh warga Nggela, Ende, Flores, NTT yang tersebar di seluruh penjuru dunia untuk kembali membangun peradaban kampung adat Nggela.
Gerakan ‘Walo Nua‘ atau pulang kampung ini direncanakan pada Mei 2020 nanti. Semua orang Nggela dimanapun berada akan kembali ke Kampung Nggela, Kecamatan Wolojita untuk bermusyawarah membangun perkampungan adat seperti sedia kala.
Baca: Revitalisasi Kampung Adat Pasca Kebakaran, Tagline “Nggela Kami Latu” Meluas
Ketua Panitia Diaspora Nggela di Ende, Hiparkus Heppi menyatakan gerakan ‘Walo Nua‘ bertujuan untuk mengkonsolidasikan semua warga Nggela guna membahas rencana membangun keberadaban Nggela yang sesungguhnya.
Konsep ini digagas oleh orang-orang Nggela di kota-kota besar seperti di Jakarta, Kalimantan dan Bali.
Baca: 62 Warga Mengungsi Setelah Musibah Kebakaran Kampung Adat Nggela
Gagasan ‘Walo Nua‘ muncul, salah satu yang disebabkan ialah peristiwa kebakaran kampung adat Nggela beberapa waktu lalu.
“Menggerakan kembali semua generasi asal Nggela untuk bermusyawarah, bermufakat membangun peradaban. Kemudian, untuk memulihkan kembali kampung adat Nggela setelah terjadi kebakaran,” jelas Heppi, saat ditanya VoxNtt.com, Selasa (10/03/2020) siang.
Ia menjelaskan, tradisi adat dan kehidupan sosial di Desa Nggela dianggap cukup kuat dan solid. Hal itu berdasarkan cacatan sejarah bahwa orang Nggela sebagai penyumbang tenaga pendidik terbanyak di Kabupaten Ende.
Selain itu, dahulu Kampung Nggela dikenal sebagai daerah tenun. Karena banyak hasil tenun yang bahkan sudah mendunia.
“Dulu orang kenal Nggela sebagai tempat pariwisata. Jadi, kita sebenarnya tidak berkompetisi sebagai kampung pariwisata. Kita benar-benar ingin membangun kesadaran masyarakat terutama para generasi di sana tentang kehidupan sosial, tata cara adat istiadat serta tradisi-tradisi lain yang sebenarnya,” jelas Heppi.
Ia kembali menegaskan, inti dari gerakan ‘Walo Nua‘ ialah untuk memberi sumbangsih pemikiran terhadap masyarakat setempat tentang pentingnya keberadaban kampung adat, serta tradisi-tradisi yang terkandung di dalamnya.
“Kita memperkuat adat dan budaya disana, kita memberi motivasi kepada generasi untuk kembali bertani dan menanam pohon,” terang Heppi.
Ia berharap agar semua orang Nggela berpartisipasi bersama-sama untuk kepentingan kampung adat Nggela.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba