Betun, Vox NTT- Sejak Januari- Maret 2020 ini, tercatat ada 27 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Malaka.
Data tersebut diperoleh dari Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan (RSUPP) Betun.
Dari total tersebut, belum ada yang dilaporkan meninggal akibat penyakit DBD.
” Periode Januari sampai Maret tahun 2020, di RSUPP Betun ada 27 pasien yang dirawat karena BDB, 23 pasien dinyatakan sembuh dan 4 orang pasien sementara dirawat di RSUPP,” ungkap Kepala RSUPP Betun, dr. Oktelin Kaswadie, Rabu (11/03/2020).
Untuk mencegah mewabahnya DBD petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka melakukan fogging di beberapa titik rawan dan rumah penduduk di desa yang terkena dampak penyakit tersebut.
Fogging sebagai bentuk kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dapat. Kegiatan ini dapat dilakukan ketika sudah ditemukan kasus DBD positif. Fogging hanya dapat memberantas nyamuk dewasa.
Dikabarkan sebelumnya, bidan desa dan petugas dari Dinas Kesehatan Malaka melakukan fogging di Desa Angkaes, Kecamatan Weliman, Rabu (04/03/2020).
Fogging yang dilakukan di beberapa titik dan rumah warga tersebut bertujuan untuk mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Upaya tersebut juga dilakukan karena di Desa Angkaes ada pasien DBD yang sempat dirawat di RSU Kupang.
“Di Angkaes ini ada 1 kasus demam berdarah yang mana pasiennya sudah dirujuk ke RSU Kupang dan informasi terakhir dari pihak keluarga sudah sembuh dan hari ini pasien tersebut boleh pulang ke Malaka,” ujar Bidan Desa Angkaes, Emirinsiana Bauk.
Menurut Renci, sapaan akrabnya, fogging dilakukan agar bisa mencegah nyamuk yang sengatannya bisa menyebabkan DBD.
Ia mengaku, fogging di Desa Angkaes Ini sudah dilakukan yang kedua kalinya. Hal ini agar lingkungan sekitar bebas dari nyamuk yang dapat menyebabkan DBD.
“Kita bersama Dinas Kesehatan Malaka selalu sigap melakukan pencegahan agar Kabupaten Malaka ini, khususnya desa pelayanan saya bebas dari Demam Berdarah,” imbuh alumnus Poltekes Kupang ini.
Renci pun mengimbau agar masyarakat desa pelayanannya dapat menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Ini untuk mencegah wabah virus dengue.
“Bak mandi agar dikuras airnya, buanglah sampah pada tempatnya, bila perlu dibakar, lalu upayakan agar pakaian- pakaian jangan digantung menumpuk di rumah. Lalu jangan lupa gunakan kelambu saat tidur, terutama pada ibu hamil dan ibu menyusui,” kata Renci.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba