Ruteng, Vox NTT – Perhelatan politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Manggarai, NTT tidak lama lagi akan dimulai.
Nama-nama yang siap bertarung dalam pesta demokrasi lima tahunan itu pun kini sudah menjadi bahan perbincangan publik.
Beberapa bakal calon baik perseorangan maupun pasangan bakal calon sudah menyatakan kesiapan untuk bertarung.
Hingga kini, beberapa pasangan bakal calon kian gencar lakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Di antaranya, Deno Kamelus – Victor Madur (DM), Herybertus Nabit – Heribertus Ngabut (Hery-Heri), dan Agustinus Ganggut – Marianus M. Tapung (Aman).
Namun akhir-akhir ini, publik ramai membicarakan partai yang akan mengusung pasangan calon untuk Pilkada Manggarai 2020.
Salah satu topik pembicaraan saat ini adalah terkait sikap Partai Golkar pada moment lima tahunan ini.
Masyarakat mulai membahas Partai Golkar saat salah satu bakal pasangan calon (Paket Aman) menggunakan logo Partai Golkar pada pamflet yang beredar di media sosial.
Menanggapi itu, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Manggarai Simprosa R. Gandut mengaku tidak mempersoalkan hal tersebut.
Namun Wakil Ketua I DPRD Manggarai itu menegaskan, hingga kini partainya belum menentukan arah dukungan untuk Pilkada Manggarai.
“Itu (penggunaan logo Partai Golkar) dipersilakan kepada semua Paslon yang mendaftar di Partai Golkar untuk menggunakan logo itu. Silakan, karena sekarang Golkar lagi berproses melakukan survei. Jangan salah paham terkait pemasangan logo itu, karena sampai sekarang belum ada keputusan dari Golkar, semua masih berproses,” ungkapnya kepada VoxNtt.com, Kamis (12/03/2020).
Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Manggarai Yoakim Y. Jehati.
Dalam hal penggunaan logo atau simbol Partai Golkar pada baliho maupun stiker bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai, ia menyampaikan beberapa poin penting.
Pertama, DPD Partai Golkar Provinsi NTT maupun DPD Kabupaten Manggarai mempersilakan para bakal calon yang mendaftarkan diri ke Partai Golkar untuk memasang logo atau simbol partai, demi mendongkrak hasil survei yang sebentar lagi akan dilaksanakan.
“Semua orang yang sudah mendaftar di partai Golkar bisa menggunakan logo Partai Golkar pada baliho maupun stiker sebelum ada penetapan resmi terkait keputusan partai,” ujarnya.
Kedua, penggunaan logo atau simbol Partai Golkar akan dilarang manakala DPP Partai Golkar sudah memiliki bakal calon yang diusung dalam perhelatan Pilkada serentak pada 23 September mendatang.
Ketiga, masyarakat Manggarai diharapkan untuk memberikan masukan ataupun hal lainnya saat tim survei mendatangi atau mengunjungi Partai Golkar.
“Karena jawaban atau pilihan kita saat disurvei akan membantu Partai Golkar dalam memilih dan menentukan dukungan pada paket atau kandidat yang ikut berkompetisi pada Pilkada serentak tahun 2020 ini,” terang Yoakim.
Keempat, Partai Golkar berterima kasih atas bantuan dan partisipasi semua pihak.
Penulis: Pepy Kurniawan
Editor: Ardy Abba