Bajawa, Vox NTT- Dua hari sudah Desa Tarawali di Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada dikepung asap.
Rumah warga, sekolah, semak dan beberapa tempat yang diduga menjadi sarang nyamuk tak luput dari gempuran asap berbahan insektisida kimia untuk membunuh nyamuk dewasa penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).
Fogging dan aksi pembersihan lingkungan dipimpin langsung oleh Kepala Desa Tarawali, Heribertus Gili.
Dia bersama petugas kesehatan dari Puskesmas Soa dibantu beberapa warga menyatroni setiap rumah korban DBD.
Mereka datang untuk memberikan pemahaman tentang bahaya DBD.
Kemudian mengajak warganya agar menerapkan pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah melalui gerakan tiga M plus.
Dalam pekan ini, Pemerintah Kabupaten Ngada, melalui Dinas Kesehatan terpaksa melakukan tindakan pengasapan (fogging) setelah enam orang warga Kecamatan Soa, dinyatakan positif mengidap penyakit DBD.
Hingga memasuki pekan ke-3 pada bulan Maret tahun 2020, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, sebanyak 33 orang dinyatakan terserang penyakit DBD.
Sebagian besarnya sudah dinyatakan sembuh. Namun 5 orang masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bajawa.
Penderita penyakit DBD di Kabupaten Ngada tersebar di lima kecamatan. Kecamatan Bajawa adalah yang tertinggi dengan 13 kasus DBD. Disusul Kecamatan Riung 11 kasus dan Kecamatan Soa 6 kasus, Kecamatan Golewa 2 kasus dan Kecamatan Golewa Barat 1 kasus.
“Sedangkan, ada tujuh kecamatan sisanya, untuk sementara dinyatakan bebas dari DBD,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Agustinus Naru, Jumat (13/03/2020).
Agustinus mengatakan, jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat, mengingat puncak perkembangan nyamuk pembawa penyakit DBD akan terjadi hingga akhir Maret 2020.
Secara keseluruhan, di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Ngada menduduki posisi ke-18 dengan temuan kasus DBD tanpa korban meninggal dunia.
Sedangkan, total keseluruhan wabah DBD di NTT mencapai 3.284 kasus, 37 orang di antaranya meninggal dunia.
Sementara itu, Matias Rema Esi, anggota DPRD Ngada mengatakan, pada Senin, 16 Maret 2020, dewan akan segera memanggil dinas terkait untuk membahas persoalan penyebaran DBD.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba