Kupang, Vox NTT-Direktur RSUD SK. Lerik Kota Kupang, Marsiana Halek mengklarifikasi terkait informasi keberadaan pasien Covid-19 di Rumah Sakit itu.
Klarifikasi itu disampaikan melalui Kepala Biro Humas Provinsi NTT, Marius Adu Jelamu kepada wartawan di Kupang, Selasa (17/03/2020).
Beberapa poin klarifikasi yang disampaikan Marius, yakni :
Pertama, berdasarkan hasil sementara, pasien baru diduga terinfeksi Covid-19 dan kami kategorikan pasien dalam pemantauan (PDP).
Kedua, pasien kami sudah rujuk ke RSUD Prof. Dr. W. Z Johannes Kupang untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Perang Manusia Melawan Virus: dari Maut Hitam sampai nCovid-19
Ketiga, bahwa tidak benar berita yang beredar saat ini, yang menyatakan pasien sudah positif Covid-19 karena masih memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Keempat, semua informasi tentang Covid-19 adalah satu pintu yaitu satgas Covid-19 di tingkat Provinsi NTT.
Kelima, agar masyarakat tidak panik dan untuk tidak terjadi kesalahpahaman serta multitafsir yang keliru dalam masyarakat, maka diimbau untuk lebih selektif atau menyaring setiap informasi yang berkaitan dengan Covid-19 dan lebih mengedapankan konfirmasi dan koordinasi dengan pihak-pihak yang berkompeten, guna mendapatkan informasi yang tepat, benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Baca Juga: Mengenal nCovid-19, novel Corona Virus 19 (Bag Akhir dari Dua Tulisan)
“Ini konfirmasi dari Direktur RSUD SK Lerik, Ibu dokter Marsiana Halek,” ungkap Jelamu.
Jelamu mengatakan, Pemerintah Provinsi NTT sudah mengkonfirmasi ke RSUD Prof. Dr. W. Z Johannes Kupang bahwa pasien tersebut sedang ditangani oleh pihak rumah sakit itu
“Pasien yang bersangkutan sedang ditangani, sedang dicek, sedang diambil sampelnya,” ujar mantan Kadis Pariwisata Provinsi NTT itu.
Baca Juga: Mengenal nCovid-19, novel Corona Virus Disease 19 (Bag 1 dari Dua Tulisan)
Berdasarkan keterangan dari pihak RSUD Prof. Dr. W. Z Johannes Kupang kata dia, pasien sempat stres karena membaca media sosial.
“Ia merasa tertekan karena masyarakat sudah memvonisnya,” ungkapnya.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat NTT agar tidak panik terhadap virus corona tersebut
“Kalaupun melihat, dengar ada saudara-saudara, mungkin diduga atau disangkakan agar jangan langsung divonis. Tolong jangan langsung dikatakan dia sudah terkena virus corona. Supaya bisa menjaga psikologisnya,” tutup Jelamu.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Boni J