Betun, Vox NTT – Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka melalui Puskesmas Betun di Kecamatan Malaka Tengah menanggapi serius kondisi tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah itu.
Hal itu dilakukan dengan berbagai tindakan reprentif, di antaranya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Kasus DBD di Kabupaten Malaka sampai dengan hari ini, Kamis (19/03/2020), tercatat 42 kasus.
Dari total pasien tersebut, 34 orang dinyatakan sudah sembuh dan 8 orang masih dirawat di RSUPP Kota Betun, Kabupaten Malaka.
Jumlah itu adalah periode bulan Januari – Maret 2020 dan sejauh ini tidak ada korban jiwa.
Pantauan VoxNtt.com di kawasan Pasar Betun, Kamis pagi, pihak Puskesmas Betun di Desa Wehali, menggandeng lintas sektor untuk mensukseskan aksi PSN ini.
Lintas sektor yang hadir dalam kegiatan tersebut ialah, Kapolsek Malaka Tengah dan jajaran, Danramil 1605-03/Betun yang diwakili Babinsa dan jajaran, Kabid Kebersihan dan Pertamanan Yanuarius Tae Seran dan jajaran dan Pemerintah Desa Wehali.
Kepala Puskesmas Betun Irene Tey Seran mengatakan, kegiatan PSN yang dilaksanakan bersama lintas sektor adalah agenda rutin yang sudah disepakati bersama untuk dilaksanakan setiap hari Kamis, Jumat dan Sabtu secara bergilir pada 12 desa di wilayah kerjanya.
“Pada musim penghujan seperti ini, penyakit berbasis lingkungan, termasuk DBD biasanya meningkat. Karena itu secara rutin kita lakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk. Kita gandeng lintas sektor dan secara rutin kita jadwalkan 3 kali seminggu. Kita tidak hanya pada hari Jumaat saja,” katanya.
Tujuan kegiatan PSN ini menurut Irene, adalah untuk menekan angka kasus DBD di wilayah kerja puskesmas yang dipimpinnya.
Irene bertekad, angka kasus DBD harus ditekan agar tidak bertambah dan tidak menjadi kasus luar biasa.
Kapolsek Malaka Tengah Iptu Imanuel Siri Mau pada kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya mendukung penuh rencana kerja Puskesmas Betun untuk menekan angka kasus DBD dan penyakit berbasis lingkungan lain di wilayah tersebut.
“Kita dari Kepolisian siap mendukung rencana kerja ini, karena kasus DBD ini sudah menjadi atensi kita bersama. Kita sudah dapat jadwal kerja dari puskesmas dan kita siap dukung,” ujarnya.
Dukungan yang sama diungkapkan Kepala Desa Wehaly Yohanes Roby Tey Seran.
Ia berharap, melalui kegiatan PSN ini angka kasus DBD dapat ditekan dan berkurang.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba