Ruteng, Vox NTT- Pemerintah Kabupaten Manggarai mengungkapkan kesulitan dalam mendapatkan Alat Perlindungan Diri (APD) untuk petugas medis yang menangani kasus virus corona atau Covid-19.
Pengakuan tersebut disampaikan menyusul banyaknya sorotan yang merebak akhir-akhir ini terkait kekurangan APD untuk tenaga medis.
Baca: Kabupaten Manggarai Kekurangan APD untuk Tenaga Medis
Pasalnya, banyak tenaga medis terpaksa menggunakan pengaman seadanya, termasuk mantel hujan, ketika hendak menangani orang dalam pemantauan (ODP) virus corona.
Direktur BLUD RSUD dr. Ben Mboi, dr. Imaculata Veronika mengaku, di rumah sakit itu stok APD standar sangat terbatas dan satunya telah digunakan untuk PDP virus corona pada Selasa, 24 Maret 2020.
Imaculata menyatakan, pihaknya telah memesan APD dalam jumlah yang banyak beberapa waktu yang lalu. Namun sayangnya, pesanan ADP itu tidak datang sekaligus.
“Pesanan kita tidak datang sekaligus. Dan tidak bisa dapat dari 1 distributor, karena ada yang stok-nya terbatas dan ada yang melakukan pembatasan (pelayanan pemesanan) pada jumlah tertentu,” ungkapnya dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Rabu (25/03/2020).
Ia mengungkapkan, hari ini Rabu (25/03), pihaknya mendapatkan 10 ADP dari Kupang dan Jumat (27/03) akan mendapatkan kiriman dari Denpasar, Bali.
“Dari Surabaya minta waktu Senin depan. Ada yang dari Jakarta, jumlahnya 150 dikirim sejak tanggal 20, sudah sampai Kupang. Yang dari Jakarta itu dihubungi Ibu Naf (dr. Nafsiah Mboi),” imbuh Imaculata.
Dia menjelaskan, hitungan pemesanan awal mereka adalah sebanyak 200 APD. Namun demikian, semua tergantung ketersediaan barang di distributor.
“Ada yang stock out. Ada yang batasi jumlah pesanan. Ada yang baru bisa minggu depan, dan seterusnya. Makanya yang terjadi, yang hari ini siap, kita pesan,” katanya.
Imaculata juga menyampaikan apresiasi pada semua pihak yang turut peduli dan mau membantu APD untuk RSUD dr. Ben Mboi.
“Beberapa berkenan membantu. Sudah ada yang kirim APD, semoga Jumat bisa sampai. Kita bersyukur untuk kepedulian besar itu,” pungkasnya.
Pemerintah Kabupaten Manggarai sendiri telah menyiapkan alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19.
Anggaran tersebut bersumber dari APBD yang sengaja disiapkan untuk penanganan hal-hal yang tidak terduga seperti pandemi Covid-19 yang saat ini sedang mewabah.
“Biasanya anggaran ini kita gunakan untuk penanganan bencana alam. Tetapi tahun kita alihkan anggaran itu untuk tanggap darurat bencana non alam, yakni Covid-19,” jelas Bupati Manggarai, Deno Kamelus di sela kegiatan pemantauan penanganan Covid-19 di kelurahan-kelurahan di Kecamatan Langke Rembong pada Senin, 23 Maret 2020 kemarin.
Bupati Deno mengatakan, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) sedang mendiskusikan soal pergeseran anggaran untuk membantu kesiapan RSUD dr. Ben Mboi, termasuk pemesanan APD, disinfektan, serta kebutuhan lainnya.
Namun Ketua Komando Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Manggarai ini mengakui kesulitan mendapatkan alat-alat penunjang yang mendukung upaya pencegahan dan penanganan Covid-19.
“Kita punya uang. Kita bisa melakukan pergeseran anggaran sesuai dengan petunjuk Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan, tetapi dalam kondisi ini kita masih sulit mendapatkan itu. Oleh karena itu kami akan terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Propvinsi dan Pusat dalam hal pengadaan alat itu,” jelasnya.
Penulis: Ardy Abba