Ende, Vox NTT-Komisi anggaran DPRD Ende memberi beberapa alternatif kepada pemerintah dalam menggunakan anggaran penanganan virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Ende.
Salah satu yang diusulkan adalah anggaran tak terduga yang telah ditetapkan dalam APBD 2020 sebesar Rp 2 Miliar.
“Yang paling urgent bisa digunakan dengan anggaran tak terduga. Karena itu yang bisa dicairkan dalam waktu dekat untuk penanganan Covid-19 ini,” kata Ketua Komisi II DPRD Ende, Yulius C. Nonga dalam sambungan telepon, Rabu (25/03/2020) pagi.
Meski begitu, Politisi PKB ini pun menawarkan alternatif lain melalui mekanisme APBD untuk Dinas Kesehatan dan pihak rumah sakit. Sebab, ada banyak kelonggaran anggaran yang dapat dimanfaatkan untuk penanganan Covid-19.
Dari segi kebijakan anggaran, jelas Yulius, bahwa pemerintah dan lembaga DPRD dapat memberi garansi kepada pihak rumah sakit untuk merubah kembali rencana anggaran yang sebelumnya telah ditetapkan dalam APBD.
“Kalau memang fasilitas keselamatan petugas kesehatan belum maksimal, maka pihak rumah sakit bisa merubah rencana anggaran yang ditetapkan untuk tiga bulan pertama ini dan tiga bulan selanjutnya,” jelas Yulius.
“Misalnya, anggaran rumah sakit yang didesain untuk keperluan hari ini bisa diubah untuk keperluan penanganan Covid-19. Ini sudah pada kebijakan anggaran dan saya pikir ruang-ruang itu ada,” tambah dia.
Ia mengatakan, anggaran penanganan darurat Covid-19 dapat juga dipangkas dari anggaran perjalanan dinas dan anggaran bimbingan teknis (bimtek) lainnya pada masing-masing organisasi perangkat daerah yang telah ditetapkan.
Sebab, anggaran perjalanan dinas maupun anggaran bimtek tidak urgen seperti kondisi saat ini.
“Kalau kita gunakan anggaran itu, kita mau kemana. Karena daerah-daerah tujuan di Jawa misalnya sudah terpapar virus,” katanya.
Dari sejumlah usulan tersebut, Yulius meminta pemerintah bisa menggunakan anggaran tak terduga jika kebutuhan benar-benar mendesak.
Ia menegaskan, anggaran Rp 2 Miliar dalam nomenklatur anggaran tak terduga dapat dipakai untuk melengkapi perlengkapan medis dalam penanganan Covid-19.
Pemerintah Telah Antisipasi
Sekretaris Daerah (Sekda) Ende dr. Agustinus G. Ngasu menyatakan, pemerintah telah mengantisipasi anggaran untuk kebutuhan penanganan dan pencegahan virus corona di Ende.
Ia menerangkan, antisipasi anggaran oleh pemerintah dengan alternatif memakai perubahan penjabaran APBD.
“Jadi instansi sendiri yang bergeser di instansi masing-masing. Dan sudah dibahas oleh semua organisasi perangkat daerah,” terang Sekda Gusti melalui aplikasi pesan singkat, Rabu siang.
Terkait usulan penggunaan dana tak terduga, kata Sekda, dapat dimungkinkan jika ada usulan anggaran oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
BPBD dapat mengajukan anggaran jika ada pernyataan status bencana.
“Khusus dana tak terduga maka harus ada pernyataan status bencana. Tapi pada intinya semua sudah siap, tinggal proses di BPKAD,” jelas Sekda Gusti.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba