Atambua, Vox NTT-Angka Orang Dalam Pemantauan (ODP) Corona Virus Deases 2019 (Covid-19) di Kabupaten Belu meningkat tajam dalam sepekan terakhir.
Pada pekan lalu, hanya terdapat dua warga yang berstatus ODP. Namun hingga Selasa (31/03/2020), jumlah ODP di Kabupaten Belu sudah mencapai 24 orang.
Bupati Belu Wilybrodus Lay mengungkapkan, ke-24 ODP tersebut tersebar di berbagai kecamatan.
Kata dia, Kecamatan Kota Atambua 4 orang, Atambua Barat 4 orang, Atambua Selatan 4 orang, Lasiolat 1 orang, Tasifeto Timur 3 orang, Kakuluk Mesak 2 orang, Tasifeto Barat 4 orang, dan Kecamatan Raimanuk 1 orang
Menurut Bupati Wily, sejuah ini belum ada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten Belu. Sementara 353 orang saat ini tengah melakukan perjalanan berisiko dan tetap diawasi tim gugus tugas.
Terkait semakin meningkatnya ODP di Kabupaten Belu, pemerintah setempat melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sudah dan sedang melakukan sejumlah langkah penanganan bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.
Langkah-langkah yang dipersiapkan Pemkab Belu dalam menangani Covid-19 yakni:
Pertama, mendata semua dokter yang ada di Belu, baik di-17 puskesmas yang maupun di RSUD Atambua. Data menunjukkan sedikitnya ada 27 orang dokter tersebar di-17 puskesmas dan 13 di RSUD Atambua.
Kedua, RSUD tengah mempersiapkan ruangan isolasi yang sudah dalam tahap penyelesaian. Ruang isolasi ini didesain untuk akses keluar masuknya aman dari pasien umum. Untuk ruang isolasi yang disiapkan terdapat 31 tempat tidur pasien yang telah disiapkan. Hal dilakukan karena RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua merupakan salah satu rumah sakit rujukan pasien Covid-19
Ketiga, terkait Alat Pelindung Diri (APD), saat ini Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Belu telah menerima 12 unit dari Pemerintah Provinsi NTT. Dinas Kesehatan Kabupaten Belu sendiri telah melakukan pengadaan ADP sebanyak 40 unit. Selain itu, masker sebanyak 60 dos, di mana masing-masin dos terdapat sebnyak 50 masker. APD yang sudah dipesan RSUD Atambua sebanyak 200 unit. Pesanan itu akan tiba dalam pekan ini.
Keempat, selain APD, ada ventilator dua unit yang juga sudah siap. Namun karena masih kurang, sehingga RSUD Atambua masih memesan lagi enam unit ventilator. Sementara, untuk persedian oksigen di RSUD Atambua masih cukup.
Kelima, guna mencecegah penyebaran virus corona, Bupati Wily meminta masyarakat untuk menerapkan pola hidup physical distancing dan social distancing. Sementara, untuk warga Belu yang saat ini berada di luar daerah disarankan sebaiknya tidak mudik.
Namun apabila ada yang terpaksa harus pulang maka diwajibkan untuk segera melaporkan diri di satuan gugus tugas terdekat atau pemerintah terdekat seperti, RT atau desa atau Polsek terdekat.
“Bagi masyarakat baru pulang dari luar daerah jangan berdiam diri di rumah. Segera laporkan diri. Saya minta kepada masyarakat Kabupaten Belu terutama anak-anak muda yang masih banyak berkumpul, saya mengimbau untuk mari kita jaga kesehatan dengan tidak membawa virus kepada sesama dan kita tetap berada di rumah, sebagaimana dianjurkan pemerintah. Sebaiknya kegiatan yang melibatkan banyak orang untuk saat ini tidak dilaksanakan,” imbau Bupati Wily saat jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona di Aula Media Center Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, Selasa (31/03/2020)
Untuk menanggulangi kegiatan penanganan Covid-19 di Belu, Bupati Wily mengatakan pihaknya telah melakukan pemangkasan anggaran perjalanan dinas.
Pihak Wily juga menggeser sejumlah dana untuk digunakan dalam penanganan Covid-19, di mana nilainya mencapai 15 Miliar lebih.
Selain itu, Bupati Wily juga telah menginstruksikan kepada para kepala desa di Kabupaten Belu agar menggunakan Dana Desa untuk menangani masalah Covid-19.
Hal itu dilakukan dengan melakukan pemberdayaan masyarakat desa sesuai Surat Edaran Menteri Desa.
Terpisah, Dandim 1605 Belu Letkol. Inf. Ari Dwi Nugroho meminta agar semua unsur yang teribat dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk meningkatkan sinergi.
Hal ini bertujuan agar kerja-kerja pencegahan dan penanganan masalah virus corona di Belu dapat berjalan dengan baik.
“Kalau kita kerja tidak terkoordinasi dengan baik dan masing-masing jalan sendiri, maka tidak akan efektif. Kami dari TNI akan melaksanakan pendataan dan pengawasan para pelaku perjalanan yang akan masuk ke Kabupaten Belu,” ujar Dandim Dwi Nugroho.
Selain itu, pihak Kodim 1605 Belu akan melakukan patroli bersama dengan Polres setempat untuk mengimbau masyarakat agar tidak berkumpul seperti di tempat-tempat billiard.
Selain patroli, aku Dandim Dwi Nugroho, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Satgas Pamtas RI-RDTL untuk memperketat jalur-jalur tikus demi mencegah pelintas ilegal.
Hal senada disampaikan juga disampaikan Kapolres Belu, AKBP Cifry S. Lapian.
Lapian menegaskan, pihaknya akan segera melakukan patroli dan imbauan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Belu. Imbauan tersebut terutama untuk tidak melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang.
Ia mengaku, saat ini pihaknya melakukan patroli dialogis. Namun apabila ada masyarakat yang tidak mentaati imbauan yang disampaikan, kata dia, maka Polres Belu akan menerapkan penegakan hokum.
“Saat ini kami melakukan patroli dialogis dan humanis, namun apabila pada akhirnya tidak dipatuhi maka cara yang yang kami terapkan adalah dengan menerapkan penindakan sesuai dengan Undang-undang,” tegas AKBP Lapian.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Ardy Abba