Kupang, Vox NTT – Pemerintah Kota Kupang di bawah kepemimpinan Jefri Riwu Kore dan dr. Hermanus Man siap berperang habis-habisan melawan wabah corona virus desease 2019 (Covid-19) di kota itu.
Anggaran yang disiapkan mencapai Rp 45 Miliar.
Hal ini disampaikan langsung Wakil Wali Kota Kupang dr. Hermanus Man usai teleconference bersama Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan seluruh kepala daerah se-NTT di Balai Kota, Senin (31/03/2020) siang.
dr. Herman mengatakan, anggaran yang ada saat ini guna mendukung Tim Gugus Percepatan Penanganan dan Pencegahan Covid-19 bersumber dari dana darurat yang berjumlah Rp 1 Miliar.
Selanjutnya kata dia, dana rasionalisasi bidang kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah S.K. Lerik sekitar Rp 4,5 Miliar.
Ia melanjutkan, Pemkot Kupang sementara menyusun restrukturisasi anggaran sebesar Rp 45 Miliar untuk pengadaan 10 ruang isolasi dengan dilengkapi hepafilter bagi pembersih udara dan sterilisasi ruangan.
“Yang perlu kita cari sekarang adalah Rp 45 miliar. Ini untuk pertama membangun ruang isolasi lengkap dengan hepafilter sehingga udara yang keluar itu sudah bebas. Yang kedua kita perlu membuat rumah tunggu untuk para medis. Jadi selama mereka bertugas itu mereka tidak pulang, karena itu disiapkan asrama dan biaya hidup mereka sampai penanganan kasus selesai,” ungkap dr. Herman
Ia mengungkapkan, dalam dana Rp 45 Miliar tersebut terakomodir anggaran untuk penanganan dampak ekonomi rakyat.
Jumlahnya sekitar Rp 25,5 Miliar. Untuk mendapatkan besaran anggaran tersebut, dilakukan rasionalisasi pada setiap proyek yang belum ditender.
“Untuk penanganan dampak ekonomis diperuntukkan untuk satu kelurahan itu kita persiapkan Rp 500 Juta, sehingga untuk keseluruhannya Rp 25,5 Miliar. Nah, total ini adalah sekitar Rp 45 Miliar. Dari mana kita memperoleh semua dana itu? Yang pertama rasionalisasi seluruh proyek. Jadi nanti proyek-proyek yang belum ditender nanti kita akan rasionalisasi kembali. Kita membatalkan seluruhnya, konsentrasi pada hal-hal yang sudah disepakati,” pungkasnya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba