Maumere, Vox NTT- Sejumlah aktivis mahasiswa masih ditahan di Polres Sikka, Minggu (05/04/2020). Penahanan ini merupakan buntut dari aksi demonstrasi mahasiswa, merespon kedatangan KM Lambelu di tengah kepanikan akan ancaman Covid-19.
Setelah membubarkan aksi kelompok Cipayung Plus tersebut, Polisi mengangkut para demonstran ke Polres Sikka.
Informasi yang diperoleh, Polisi lalu memeriksa dua orang Koordinator Lapangan (Korlap) yakni Yakobus Tonce Horang dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Bernadus Tukan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Sampai dengan pukul 01.00 dini hari, para demonstran belum diperbolehkan pulang. Total ada 14 aktivis. Mereka masih ditahan di Aula Polres Sikka.
Meskipun demikian, Kapolres Sikka AKBP Sajimin yang ditanyai awak media di WhatsApp Group mengatakan mereka hanya diperiksa, tetapi bukan ditahan.
Ditanya terkait proses pemeriksaan dan dugaan pelanggaran Sajimin tidak memberikan jawaban.
“Tidak ada penahanan. Besuo kami jelskan. Kami mintai keterangan,” tulisnya.
Perlu diketahui, PMKRI dan GMNI melakukan aksi di depan pintu masuk Pelabuhan L. Say pada Minggu (5/4/2020).
Aksi tersebut merespon rencana berlabuhnya KM Lambelu di L. Say. Banyak perantau yang berasal dari daerah wabah diduga akan turun di Maumere.
Dalam aksi tersebut, para mahasiswa menyampaikan beberapa tuntutan di antaranya menuntut Menteri Perhubungan menutup pelabuhan dan mendesak Pemda Sikka menyikapi serius kedatangan perantau.
Penulis: Are De Peskim
Editor: Ardy Abba