Borong, Vox NTT- Sejumlah warung makan di Simpang Mukun dan Simpang Colol jalan Ruteng-Benteng Jawa, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) diperiksa petugas, Senin (06/04/2020).
Warung makan di dua tempat ini mendapat inspeksi mendadak (sidak) dari petugas gabungan.
Mereka ialah, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Colol, Pemerintah Desa Ulu Wae, Wejang Mali dan dan Rende Nao.
Pemeriksaan ini dikabarkan untuk mengecek dan mengetahui kadar formalin di sejumlah warung makan.
Pantauan VoxNtt.com Senin pagi, selain pemeriksaan formalin juga diikuti sosialisasi tentang Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) kepada pemilik warung. Hal ini sebagai langkah pencegahan dan pengendalian wabah virus corona atau Covid-19.
“Beberapa petugas dari UPTD Puskesmas Colol yang didampingi oleh aparat pemerintah desa dan hansip (anggota Linmas-red) dari ketiga desa itu, selain melakukan pemeriksaan dan sosialisai, juga sekaligus menempelkan baliho dan stiker yang berisi imbauan pencegahan virus corona di beberapa lokasi di wilayah kerja Puskesmas Colol,” jelas Tenaga Sanitarian dari UPTD Puskesmas Colol, Teresia F. Taong.
Teresia juga mengungkapkan hasil pemeriksaan boraks dan formalin terhadap 5 warung makan di Simpang Mukun dan Simpang Colol tersebut. Hasilnya, kata dia, tidak ada makanan yang mengandung boraks dan formalin.
Dalam kesempatan itu, Teresia mengaku pihaknya bersama tiga pemerintah desa meminta pemilik warung makan untuk wajib menyediakan akses sarana cuci tangan dengan menggunakan sabun atau hand sanitizer.
“Kami sudah bersepakat dangan beberapa pemilik warung, jika tidak disediakan sarana cuci tangan, maka warungnya akan ditutup untuk sementara waktu,” katanya.
“Mengenai kegiatan bersama Puskemas Colol dan pemerintah desa, itu sudah kami memoradumkan dalam surat tugas,” sambung Teresia.
Terpisah, pemiliki warung makan jenis bakso dan minuman di Simpang Colol Fabianus Felkuin, mengaku sangat setuju dengan aturan yang dibuat Puskesmas Colol dan tiga pemerintah desa tersebut.
Warga Kampung Tangkul Desa Rende Nao itu juga mengaku sangat setuju dengan tindakan pemerikasaan formalin di warung makan mereka.
“Selesai pemerikasaan dan sosialisasi tadi, saya langsung pasang tempat cuci tangan dengan menggunakan sabun,” aku Fabianus.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan oleh petugas, makanan di warung mereka tidak ditemukan zat yang mengandung formalin.
KR: L. Jehatu
Editor: Ardy Abba