Kupang, Vox NTT – Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona atau Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu mengatakan, hingga Sabtu malam (11/04/2020), data Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan positif virus corona di Provinsi NTT 1.137 orang.
“Jumlah ODP sebanyak 1.108. Yang telah sembuh atau selesai pemantauan sebanyak 313 dan saat ini ODP sebanyak 794 serta yang melakukan karantina mandiri sebanyak 788 orang,” jelas Marius kepada wartawan di Kantor Gubernur NTT, Sabtu malam.
Menurut Marius, data yang disampaikan ini telah dikumpulkan oleh tim gugus tugas di posko di Dinas Kesehatan Provinsi NTT.
“Data ODP ini diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota se-NTT dan direkap oleh Sekretariat Gugus Tugas Posko Covid-19 Provinsi NTT di Dinas Kesehatan Provinsi NTT,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT itu.
Dari data itu ODP terbanyak di Kota Kupang, yakni 149 orang diikuti Kabupaten Manggarai Barat sebanyak 74 orang, dan Kabupaten TTS 64 orang.
“ODP yang melakukan karantina mandiri atau isolasi mandiri di rumah sebanyak 788 orang. Sedangkan ODP yang menjalani perawatan atau isolasi di rumah sakit sebanyak 6 orang,” jelasnya.
Marius merincikan, 6 ODP yang dirawat itu masing-masing 3 orang dirawat di RSUD Prof. WZ. Johannes Kupang, 1 orang di RSUD Waikabubak, 1 orang di RSU TC. Hillers Maumere dan 1 orang di RSUD Ende.
Sedangkan PDP di NTT saat ini ada 28 orang. Ada 10 orang di antaranya masih dirawat, sedangkan 18 sudah karantina secara mandiri.
Ke-10 PDP yang dirawat adalah,1 orang di RSUD Prof.WZ.Johannes Kupang, 1 orang di RSUD Soe, 1 orang di RSUD Lewoleba , 2 orang di RSUD Kalabahi, 2 orang RSUD SK Lerik Kota Kupang, dan 1 orang di RSU Komodo.
Selanjutnya, 1 orang di RSU Siloam Kota Kupang dan 1 orang di RSU Umbu Rarameha.
Ada 7 orang di antaranya telah sembuh dan 3 orang meninggal, serta 8 orang dipantau di rumah.
Ke-8 PDP yang dipantau di rumah, masing-masing 6 orang di Kalabahi, 1 orang di Sumba Tengah dan 1 orang di Kabupaten Sikka.
Marius menambahkan, sampel yang dikirim sebanyak 43. Satu sampel di antaranya sudah positif dan 26 negatif. Sedangkan hasil Swab 16 orang hingga kini belum keluar.
“Karena itu, Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur NTT terus mengimbau agar kita semua harus mengikuti kebijakan dan protokol yang dikeluarkan baik oleh WHO maupun otoritas pemerintah, yakni social distancing dan dipersempit lagi menjadi physical distancing, serta saat ini ada instruksi agar semua warga mengenakan masker jika bepergian dan berada di area publik,” tegasnya.
Menurut dia, meski di Provinsi NTT telah terpapar pasien 01 virus corona, namum masyarakat tidak perlu panik.
“Bapak Gubernur dan Bapak Wagub NTT meminta agar semua masyarakat NTT senantiasa menjaga kesehatan, makan makanan yang bergizi, selalu cuci tangan dan jangan panik walaupun sudah ada satu orang positif virus corona,” pungkas Marius.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT kata Marius, berharap agar masyarakat dapat menunda kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang atau tidak menciptakan kerumunan.
“Kami juga mengharapkan agar setiap RT/RW dapat memantau pergerakan arus orang yang masuk dan keluar di setiap wilayahnya,” pinta mantan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT.
Hadirkan Juru Bahasa
Yang menarik adalah tampilnya Ike Mauboy selaku juru bahasa isyarat dari Komunitas Tuli Kupang (KTK).
Ike hadir untuk menerjemahkan setiap hal yang disampaikan oleh juru bicara maupun narasumber lainnya.
“Saya senang dan bangga bisa dilibatkan dalam acara jumpa media seperti ini,” tandas Ike sambil tersenyum.
Menurut Marius, kehadiran Ike Mauboy sebagai respons netizen yang meminta agar dihadirkan juru bahasa isyarat.
“Kehadiran saudari Ike sebagai respons gugus tugas Covid-19 yang diminta oleh berbagai kalangan khususnya penyandang disabilitas, sehingga mereka juga bisa mengetahui dan mengerti apa yang disampaikan, baik oleh juru bicara maupun narasumber lainnya,” tandas Marius.
Berikut Data ODP Covid-19 di Provinsi NTT :
Kota Kupang: 149 orang, Kabupaten Kupang: 47 orang, TTS: 64 orang, TTU: 29 orang, Belu: 38 orang, Malaka: 7 orang, Rote Ndao: 28 orang, Sabu Raijua: 3 orang, Alor: 19 orang, Ende: 5 orang, Sikka: 66 orang, Flotim: 8 orang, Lembata: 43 orang, Ngada: 3 orang, Nagekeo: 17 orang, Manggarai : 29 orang, Manggarai Barat: 74 orang, Manggarai Timur: 38 orang, Sumba Timur: 47 orang, Sumba Barat: 6 orang, Sumba Barat Daya: 72 orang, dan Sumba Tengah: 2 orang.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba