Betun, Vox NTT- Pemerintah Kabupaten Malaka menjamin stabilitas harga Sembako di tengah wabah virus corona atau Covid-19.
Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Malaka Martinus Mari mengaku, harga Sembako di kabupaten itu masih stabil.
Meski demikian, kata dia, kebanyakan toko-toko dalam Kota Betun belum memiliki gudang untuk menyetokkan barang.
Akibatnya stok penjualan di toko-toko hanya bisa bertahan dua minggu. Jika stok barang jualan habis, maka pemilik toko mengambil dan memesan kembali di Atambua, ibu kota Kabupaten Belu.
“Menurut hemat saya masyarakat tidak resah dan bahan kebutuhan pokok di Kabupaten Malaka masih tetap tersedia dan dapat dijangkau,” ungkap Martinus, Selasa (14/04/2020).
Gelar Operasi Pasar
Sebagai informasi, pada Selasa sang, Pemkab Malaka bersama unsur terkait lainnya menggelar operasi pasar di Pasar Harian Beiabuk Wehali, Kecamatan Malaka Tengah dan toko-toko yang berada di jantung Kota Betun.
Operasi ini digelar untuk memastikan isu yang beredar bahwa ada kenaikkan harga Sembako di Kabupaten Malaka di tengah wabah virus corona atau Covid-19.
Kepala Bagian Ekonomi Setda Malaka, Matilde Niis Seran menjelaskan, operasi pasar ini digelar atas perintah Bupati Srefanus Bria Seran.
“Atas perintah Bupati Malaka kami melaksanakan operasi pasar bersama Dinas Perdagangan dan Polres Malaka guna memastikan dampak dari wabah Covid-19 sekaligus memastikan apakah bahan kebutuhan pokok mengalami kenaikan atau tidak,” ujar Matilde.
Dari hasil pantauan tim gabungan, harga beras, minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya masih stabil.
Namun gula pasir sedikit mengalami kenaikkan. Harga sebelumnya berkisar Rp18.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 20.000 per kilogram.
Menurut para pedagang gula pasir stok lama dijual Rp 18.000 per kilogram. Sedangkan stok yang baru datang mengalami kenaikkan sebesar Rp 20.000 per kilogram.
Kenaikkan harga gula pasir ini dikabarkan berlaku di kota – kota lain di Indonesia karena terhambat angkutan.
“Kita sudah melakukan peringatan agar jangan menaikkan bahan kebutuhan masyarakat secara sepihak dan toko tersebut bersedia menurunkan harganya,” ujar Matilde.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Malaka Iptu Yusuf mengaku sangat mendukung kegiatan operasi pasar tersebut.
Menurut dia, operasi pasar penting dilakukan untuk memantau agar harga Sembako yang dibutuhkan masyarakat di Kabupaten Malaka tidak dinaikan sepihak.
“Jika harga naik sepihak, harus diumumkan oleh pemerintah daerah,” ucap Yusuf.
Iptu Yusuf juga meminta kepada pekerja media massa agar jangan membuat kegaduhan dengan berita -berita yang menyesatkan masyarakat.
Menurut dia, pekerja media massa harus menyajikan berita yang benar dan bisa dipercaya oleh masyarakat dan mengerti kode etik jurnalistik.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba