Ende, Vox NTT-Tuntutan belajar dari rumah akibat wabah virus corona (Covid-19) yang melanda tanah air menjadi tantangan masa depan bagi peserta didik.
Hal itu terutama mekanisme pembelajaran secara online sebagai langkah alternatif kebijakan pemerintah dalam penerapan physical distancing (menjaga jarak fisik).
Penerapan kebijakan physical distancing dimaksud dengan harapan memperlambat laju persebaran virus corona di tengah masyarakat termasuk di lingkungan sekolah.
Pemerintah merespon kebijakan belajar dari rumah, melalui pembelajaran daring disusul dengan meniadakan Ujian Nasional (UN) tahun ini.
Namun, mekanisme yang berlaku secara tiba-tiba ini, justru tidak jarang membuat pendidik, siswa bahkan orangtua kaget.
Model pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dari rumah yang diterapkan pemerintah dianggap sebagai tantangan tersendiri.
Berikut komentar Ketua Forum Anak Kabupaten Ende (Foraken) Yohana Helena Fiorola Ire (16), siswa kelas X IPA 3 SMA Katolik Syuradikara Ende dalam kutipan wawancara sebagai berikut;
Tahukah anda tentang virus corona (Covid-19)? Bisa diterangkan tentang virus ini?
Covid 19 adalah virus yang menyebar secara masif di dunia sekarang. Virus corona menyerang saluran pernapasan melalui percikan air liur, batuk dan bersin dari orang yang terinfeksi.
Bagaimana perasaan anda setelah ada imbuhan pemerintah bahwa anda harus belajar dari rumah akibat Covid-19 ini?
Di tempat pertama saya tentu sangat berterimakasih pada pemerintah karena kami dirumahkan adalah salah satu bentuk antisipasi penyebaran virus di sekolah. Akan tetapi, tentu sebagai siswa kami menerima tantangan tersendiri. Kami harus beradaptasi dengan mekanisme kelas online, dan akan lebih sulit bagi teman-teman yang tidak memiliki handphone android. Belum lagi masalah paket data dan susah sinyal bagi yang pulang ke kampung. Teman-teman ini pasti sulit berinteraksi dengan guru dan kami teman kelasnya. Karena itu, saya mengharapkan peran serta orangtua dan pihak-pihak yang sekiranya dapat membantu proses belajar kami.
Anda dipastikan tidak belajar atau sharing bersama teman-teman sejawat atau anggota Foraken di sekolah selama pandemi covid-19. Apakah ini sebagai tantangan? Jika ada, seperti apakah tantangan dimaksud?
Ya, adalah tantangan bagi kami ketika tidak bertemu. Namun, ide tetap kami salurkan di antara kami lewat komunikasi dan diskusi, walaupun sebatas chatting grup. Aspirasi dan rencana kerja kami tetap diskusikan, walaupun ada banyak yang kami ingin realisasikan. Tantangan ya ada, tapi tetap solusinya kami maksimalkan, jadi masalahnya tidak terlalu dirasa membebani kinerja kami.
Kegiatan apa saja yang dilakukan anda di rumah? Apakah ada ide atau gagasan inspiratif khusus bagi anak? Boleh sharing?
Di rumah saya tetap belajar, dan bermusik pula, seperti hari-hari sekolah saya. Tugas-tugas semakin banyak dan saya disibukkan dengan tugas juga. Sudah pasti lebih sepi dibanding di sekolah, dan saya sangat merindukan sekolah. Gagasan saya sering saya bagikan bersama teman-teman FORAKEN lewat chatting. Kami berdiskusi tentang pandemi corona saat ini. Pada masa karantina ini saya ingin memotivasi teman-teman untuk tetap semangat dan di rumah saja, dan saya suarakan lewat video terkait Covid-19 dan kolaborasi dengan Ndawi Lima. Saya harap kita tetap produktif belajar walau di rumah saja.
Bagaimana koordinasi anda sebagai Ketua Foraken kepada anggota lainnya ketika ada imbuhan belajar di rumah?
Koordinasi biasanya lewat grup WA, dan juga teman-teman disibukkan dengan tugas masing-masing pula. Akan tetapi, perencanaan kegiatan dan sharing tetap kami lakukan. Memang, ada banyak kegiatan yang rencananya kami lakukan bulan Maret dan bulan ini (April), akan tetapi mengingat kondisi Covid-19 kami patuh pada himbauan dan berdiskusi dari rumah saja.
Apa pesan anda kepada anak-anak termasuk orang tua untuk mendampingi proses belajar di rumah selama masa pandemi ini?
Masa sulit ini bukan penghalang untuk terus belajar. Ya, ada tantangan ketika kelas harus dilakukan online, namun perlu ada solusi. Bapa mama orangtua sangat berperan dalam membantu kami, dengan memberikan dukungan dan fasilitas yang sekiranya dapat membantu proses kami belajar.
Anak sebagai generasi bangsa, apa pesan anda terutama kepada anak-anak milenial untuk bersama-sama mencegah Covid-19 di tanah air khusus di NTT dan Ende?
Saya berharap kita semua tetap semangat melewati masa sulit ini. Meskipun hanya di rumah, kita harus tetap berkarya dan belajar. Mari saling memotivasi dan menguatkan. Patuh pada himbauan pemerintah dan jaga kebersihan. Ingat! Jauhi virusnya, bukan orangnya.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba