Kupang, Vox NTT – Pemerintah Provinsi NTT melarang mudik untuk warga dari luar provinsi itu. Larangan itu mulai berlaku, esok (24/04/2020).
“Kami harapkan untuk tetap berada di tempat sebagaimana instruksi Bapak Presiden. Kita lebih banyak untuk tinggal di tempat tinggal kita masing-masing baik di Jawa maupun Bali atau di manapun Anda berada sambil tentu berkoordinasi dengan para medis setempat. Kalau ada tanda-tanda klinis awal yang mencurigakan,” kata Kepala Biro dan Protokol Setda Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu kepada wartawan di Kantor Gubernur NTT, Kamis (23/04/2020) malam.
Menurut Marius, sebagaimana yang ditekankan Presiden Jokowi tujuan melarang mudik adalah supaya tidak membawa virus corona dari daerah-daerah zona merah ke desa atau ke tempat lainnya.
“Untuk NTT saat ini sudah ada satu orang yang tertular virus corona dan kita berdoa mudah-mudahan cukup satu. Kita harapkan kesadaran dan pengertian baik dari seluruh warga yang ingin ke Kupang atau NTT pada umumnya untuk menunda mudik kali ini. Kita tunda sambil melihat kondisi yang ada,” pintanya.
Jika semuanya sudah berjalan normal, sebut Marius, tentu semua warga akan kembali mengunjungi kampung halaman atau juga kembali ke NTT untuk melakukan perjalanan bisnis atau perjalanan wisata.
“Ketika nanti semuanya sudah berjalan dengan baik dan keadaan menjadi normal kembali. Hal yang sama juga kami harapkan para pemudik yang berasal dari NTT yang ingin keluar NTT untuk bisa menahan diri, agar tidak melakukan perjalanan sambil menunggu keadaan normal kembali,” harap Marius.
“Bapak Gubernur dan Bapak Wagub mengharapkan kesadaran kita semua untuk bisa menahan diri melakukan mudik,” tambah dia.
Beberapa waktu lalu, kata Marius, Gubernur NTTViktor Bungtilu Laiskodat telah mengeluarkan instruksi Nomor 34 tahun 2020 tentang pembatasan warga negara Timor Leste atau WNI yang akan ke Timor Leste atau kembali ke Timor Barat.
“Kita harapkan untuk sementara perjalanan itu ditunda dulu kalau anda berada di Jawa tetaplah di Jawa atau di Bali supaya memastikan bahwa kita tetap dalam keadaan sehat. Itu tujuannya kecuali untuk logistik dan barang lainnya,” tandas Marius.
Data Terbaru
Data dari 22 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-NTT menyebutkan hingga Kamis malam jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) 82 orang, OTG saat ini 58 orang, OTG selesai dipantau berjumlah 24 orang.
Jumlah ODP, PDP dan Konfirmasi sebanyak 1606 orang.
ODP berjumlah 920 orang, selesai masa pemantauan 15 orang, karantina mandiri sebanyak 582 orang, karantina terpusat 39 orang, kondisi saat ini 636 orang.
Sampel yang dikirim 75, hasil negatif 43 sampel dan belum ada hasil 31 sampel.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba