Maumere, Vox NTT- Eks penumpang KM Lambelu asal Kecamatan Doreng, Sikka memutuskan untuk tidak pulang ke kampung halaman.
Mereka menyampaikan pilihan sikap mereka di hadapan camat Polikarpus Manase Mana, para kepala desa dan keluarga di lokasi karantina, Bekas Kantor Bupati Sikka, Senin (27/04/2020).
Padahal, camat dan para kepala desa sudah menyiapkan lokasi karantina bagi 8 orang yang berasal dari 4 desa di Doreng.
Sebelumnya, pada Jumat (24/04/2020) lalu, beberapa dari mereka sempat berlinang air mata karena ingin pulang. Bahkan sempat ada protes dari mereka lantaran tak pulang kala itu.
Salah satu peserta karantina asal Doreng, Aloysius Nong Jimi mengatakan ia dan teman-temannya merasa lebih nyaman di lokasi karantina sekarang.
“Kami tetap lanjutkan karantina di sini karena kami rasa lebih nyaman di sini,” ungkapnya melalui pesan WhatsApp.
Jimy berharap bila hasil rapis test III mereka reaktif, sehingga mereka bisa segera pulang dan melanjutkan karantina mandiri di rumah. Informasinya rapid test III akan dilakukan beberapa hari lagi.
Saat ini ada 8 warga Doreng yang menjalani karantina di bekas kantor Bupati Sikka.
Mereka berasal dari Desa Wolomotong, Desa Wolonterang, Desa Waihawa dan Desa Nenbura. Enam orang di antaranya adalah mahasiswa yang kuliah di Makassar. Sementara duanya bekerja di ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan itu.
Sementara itu, Camat Doreng Polikarpus Manase Mana mengaku setelah batal menjemput warganya pada Jumat (24/04/2020) lalu langsung melakukan konsolidasi dengan kepala desa dan tokoh-tokoh 4 desa terkait dan keluarga.
“Rencananya akan dijemput dan disiapkan dengan seremonial adat untuk menyambut mereka tetapi keputusan diserahkan pulang atau tidak diserahkan ke mereka,” ungkapnya, Selasa (28/04/2020) pagi.
Dia menerangkan setelah berdiskusi mereka memutuskan untuk melanjutkan karantina di lokasi terpusat yang disiapkan Pemda Sikka.
“Mereka memilih sendiri. Ini patut kita apresiasi karena pilihan mereka sangat tepat. Kalau mau karantina mandiri agak sulit dengan situasi rumah. Memang ada desa yang menyiapkan lokasi karantina tetapi masih banyak kekurangan,” tandasnya.
Rencananya mereka akan dijemput setelah melihat hasil rapid test III.
Penulis: Are De Peskim
Editor: Ardy Abba