Kupang, Vox NTT-Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam hal ini Dinas Kesehatan terus berbenah untuk melengkapi sarana dan prasarana medis dalam menangani penyebaran virus corona atau Covid-19 di Provinsi itu.
“Kita memang sedang berbenah. Terutama berkaitan dengan penyediaan sarana prasarana laboratorium PCR. Tadi sore, melalui pesawat CN295 telah datang salah seorang teknisi laboratorium PCR yang akan melengkapi peralatan PCR yang ada di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg. Dominikus Minggu Mere kepada wartawan di Kantor Gubernur NTT, Selasa (28/04/2020) malam.
Mantan Dirut RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang itu mengatakan, dengan menambah komponen-komponen termasuk Vilip PCR dan komponen lainnya maka, dalam waktu dekat ini sudah bisa digunakan.
“Harus segera diselesaikan. Ini semua akan berlangsung satu atau dua hari, sambil kita menunggu kedatangan reagen yang mudah- mudahan di akhir bulan ini atau di awal bulan Mei sudah tiba di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang,” ucapnya.
Jika semua peralatan dan laboratoirum di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang telah diseting sesuai standar, kata dia, maka proses pemeriksaan swab tidak terlalu lama.
Hal ini ujar dia, penting sekali agar tidak terjadi kelambatan di dalam pemeriksaan hasil swab.
“Sehingga teman-teman di kabupaten tidak merasa terlalu lama pemeriksaan dan hasilnya supaya diketahui baik oleh petugas maupun oleh masyarakat pada umumnya,” katanya.
Ia mengaku, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat telah berkoordinasi dengan gugus tugas nasional untuk menambah lagi satu alat PCR.
“Bapak Gubernur berkomitmen untuk melengkapi semua ini, termasuk sudah ada koordinasi dengan gugus tugas nasional untuk menambah lagi satu alat PCR yang dari Surabaya,” pungkasnya.
“Namun demikian, masih ada kendala di beberapa hal. Sehingga peralatannya itu belum sampai hari ini. Mudah-mudahan kita doakan secepatnya sampai di Kupang dan akan menjadi komplomenter untuk pemeriksaan di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang,” tambahnya.
Kalau hal itu terjadi, lanjut dia, maka satu hari bisa dilakukan pemeriksaan lebih dari 90 sampel hasil swab.
“Peralatan yang ada sekarang ini sekali periksa bisa 24 sampel swab dan kita targetkan 1 hari untuk 12 jam itu sekitar 48 sampel. Saya pikir ini cukup untuk kita di NTT dengan karakteristik seperti ini,” ucap dia.
Yang paling penting tegas dia, adalah komitmen Pemprov NTT termasuk Gubernur untuk mengantisipasi masuknya warga masyarakat yang berasal dari daerah terpapar.
“Ini hal yang penting, yang harus terus kita lakukan agar tidak terjadi penyebaran virus corona antar-penduduk dan antar-wilayah di NTT,” ujarnya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Boni J