Ruteng, Vox NTT – Dua Orang Tanpa Gelaja (OTG) klaster Gowa Sulawesi Selatan karantina di Wisma Atlit Stadion Golo Dukal, Manggarai, NTT.
OTG adalah seseorang yang tidak bergejala dan memiliki riwayat kontak erat dengan kasus terkonfirmasi Covid-19.
Juru Bicara Tim Gugus Penanganan Covid-19 Kabupaten Manggarai Lodovikus D. Moa, mengatakan kedua OTG mulai masuk sejak Kamis (30/04/2020) malam.
Sebelumnya, kata dia kedua OTG tersebut menjalankan karantina mandiri di rumah dengan pengawasan ketat Tim Gugus Tugas Covid-19.
Hal itu dilakukan sembari menunggu rampungnya persiapan wisma Atlit stadion Golo Dukal untuk dijadikan tempat karantina.
Namun hingga kini, karena belum ada alat pengangkut sample (pesawat) sehingga dua sampel Swab belum dikirim ke BTLK Surabaya untuk diperiksa.
Sementara, Tim Gugus tugas Kabupaten Manggarai sudah menyiapkan protokol pengambilan sampel Swab untuk pemeriksaan laboratorium.
Alternatif kedua, kata dia, sudah melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas Covid- 19 Provinsi NTT di Kupang.
Apabila Laboratorium RSUD. Wz Yohanes Kupang sudah berfungsi, sampel Swab bisa dikirim dan diperiksa di Kupang.
“Semalam (30/04/2020), kedua OTG Claster Gowa sdh di Karantina di Wisma Atlet Golo Dukal,” ungkapnya kepada VoxNtt.com, Jumat (01/05/2010).
Selain itu ia mengungkapkan, kedua OTG sudah dua kali dilakukan Pemeriksaan Cepat (rapid test).
“Kedua OTG sudah dua kali di lakukan pemeriksaan cepat, (rapid test) dan hasil pemeriksaan keduanya reaktif,” ujarnya.
Untuk diketahui, hingga Jumat (01/05/2020), sebanyak 3.703 orang pelaku perjalanan yang sudah diperiksa.
Dari jumlah tersebut, 2525 orang telah selesai menjalankan masa isolasi, sementara 1.178 lainnya masih menjalankan masa isolasi.
Sementara, jumlah seluruh Orang Dalam Pemantauan (ODP) selama ini sebanyak 80 orang, 46 ODP sudah selesai pemantauan dan 34 Orang masih dalam pemantauan.
Selain itu, hingga kini di kabupaten Manggarai tidak ada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun positif Covid-19.
Sehingga Kabupaten Manggarai masih berstatus wilayah bebas Covid-19.
Penulis: Pepy Kurniawan
Editor: Ardy Abba