Ende, Vox NTT-Anak usia di bawah umur di Desa Lisedetu, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, NTT juga terlampir sebagai penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) akibat terdampak Covid-19.
Dalam daftar penerima BST, tertera dua nama anak usia di bawah umur masing-masing kelahiran tahun 2008 dan tahun 2014.
Tak hanya itu, nama dua anak itu juga muncul kembali sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). Daftar kedua nama anak terlampir di Posko Covid-19 Wolowaru.
Anehnya, dalam daftar penerima bantuan sosial kedua nama anak itu ditetapkan sebagai kepala keluarga.
Kepada Desa Lisedetu Silvester Joni membenarkan bahwa ada kejanggalan data penerima bantuan sosial. Ia sendiri mengaku heran dengan data yang dikirim dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Ende.
“Kami terima data itu dari Dinsos dan minta kami verifikasi. Kami sudah verifikasi dan kirim kembali ke Dinsos, tetapi aneh kok muncul lagi nama itu,” ujar Joni saat dihubungi, Minggu (10/05/2020) pagi.
Tak hanya anak usia di bawah umur, warga yang telah pindah penduduk juga terlampir dalam daftar penerima Bansos Desa Lisedetu.
Bahkan, ada beberapa nama yang telah meninggal dunia juga terlampir sebagai penerima.
“Kami juga bingung, ada warga yang komplain. Kami sudah jelaskan tapi kami tetap diprotes. Kami di desa seperti korban akibat kurang validnya data itu,” tutur Joni.
“Verifikasi itu terhadap nama-nama yang sudah meninggal dunia, nama warga yang sudah pindah penduduk, nama anak-anak, nama warga yang sudah terima PKH. Tapi, muncul lagi, ini yang kami bingung,” katanya.
Dari 84 nama yang dikirim dari Dinsos, jelas Joni, setelah verifikasi ada lima nama yang tidak masuk sebagai penerima. Itu karena ada warga yang pensiunan, ada yang sudah meninggal, ada pula yang sudah pindah.
“Yang terima terakhir 71 orang. Kami kaget, lima nama yang sudah verifikasi kok muncul lagi. Loh, ini masalahnya di mana? Kami disalahkan, padahal data itu bukan dari kami, itu dari Dinsos,” ucap Joni.
Kepala Dinas Sosial Ende Marmi Kusuma belum dapat dihubungi. Media ini akan terus berupaya meminta penjelasan pihak Dinas Sosial terkait validitas data penerima bansos Covid-19.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba