Maumere, Vox NTT- Pasca pengumuman hasil pemeriksaan sampel Swab dari Sikka oleh Satgas Covid-19 NTT, Pemkab langsung mempersiapkan sejumlah langkah.
Langkah pertama adalah memindahkan 8 eks penumpang KM Lambelu yang positif Covid-19 ke Ruang Isolasi RSUD dr.T.C Hillers Maumere.
Selanjutnya, melakukan tracking terhadap kemungkinan kontak yang telah dilakukan 7 dari 8 orang positif.
Pasalnya, hanya 1 di antaranya yang bertahan di lokasi karantina terpusat yang disediakan Pemkab Sikka. Sisanya, sempat pulang ke kampung menjalani karantina di rumah atau pun di tempat yang disediakan Pemerintah Desa.
“Kita akan lakukan penelusuran dipimpin oleh Bapak Kapolres Sikka,” ujar Bupati Sikka, Robi Idong usai rapat dengan Satgas Covid-19 Sikka di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka.
Terkait sisa 51 sampel yang belum diperiksa, Pemkab Sikka mengantispasi melonjaknya jumlah kasus positif.
“Kalau melampui kapasitas ruang isolasi atau lebih dari 19 orang maka kita akan kosongkan sebagian ruangan di rumah sakit dr.T.C. Hillers untuk dijadikan ruang isolasi,” tegasnya.
Sebelumnya, Pemkab Sikka telah berkoordinasi dengan 2 rumah sakit swasta di Sikka untuk dijadikan lokasi perawatan pasien umum.
Selain itu, 80 warga karantina lainnya akan tetap menjalani karantina dengan tetap menjalani karantina termasuk 12 orang yang negatif berdasarkan pemeriksaan Swab.
Warga karantina akan kembali menjalani rapid test dan pengambilan Swab setiap 7 hari. Oleh karenanya, Robi Idong berharap dalam waktu dekat catridge untuk laboratorium bisa segera datang sehingga pemeriksaan Swab bisa dilakukan di Sikka.
“Ke depan harus intens pemeriksaan Swab setiap 7 hari. Kita berharap dalam waktu dekat catridge sudah sampai dan kita bisa lakukan pemeriksaan Swab di Sikka,” tandasnya.
Robi berharap masyarakat Sikka tidak panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan serta imbauan pemerintah.
Penulis: Are De Peskim
Editor: Ardy Abba