Kupang, Vox NTT – Sebaran yang diperoleh dari Posko Covid-19 Kota Kupang, Sabtu (16/05/2020), menunjukkan peningkatan jumlah pasien positif Covid-19 yang signifikan dan meluas.
Sebanyak 15 pasien positif Covid-19 di Kota Kupang menyebar di enam kecamatan di Kota Kupang.
Karena itu, masyarakat diminta untuk mentaati protokol Covid-19 dengan tetap tinggal di dalam rumah, menghindari kerumunan orang (social distancing) dan jaga jarak dalam berinteraksi (physical distancing).
Hal ini disampaikan Juru Bicara Gugus Penanganan Covid-19 Kota Kupang, Ernest S. Ludji dalam keterangan persnya, Sabtu malam.
Menurut Ernest, jumlah PDP positif Covid-19 terus bertambah dan penyebarannya kian meluas di Kota Kupang.
“Di Kecamatan Oebobo tujuh orang, Maulafa tiga orang, Kota Raja dua orang, serta Kota Lama, Kelapa Lima dan Alak masing-masing satu orang,” kata Ernest.
Karena itu, Ernest mengimbau warga Kota Kupang untuk mentaati protokol kesehatan untuk mencegah penularan/penyebaran Covid-19.
“Kita harus menjaga diri dan keluarga masing-masing dari penularan Covid-19. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang selalu dianjurkan, baik di rumah, maupun di tempat kerja, terutama ketika berada di tempat publik. Dengan bersatu dan kerja bersama, kita pasti mampu melawan covid-19 di NTT,” ujar Ernest.
Ernest menjelaskan, virus yang mematikan itu dapat menyerang siapa saja. Karena yang terserang, baru menunjukan gejala dalam satu hingga 14 hari.
“Kita tidak pernah tahu apakah seseorang membawa dan menularkan virus atau tidak hingga ia ditangani secara medis. Orang tanpa gejala terlihat sehat bugar tapi bisa menularkan virus corona,” terang Ernest.
Oleh karena itu, tindakan diisolasi selama 14 hari, baik di rumah sakit, rumah atau lokasi lain bertujuan untuk memantau dan mengobati gejala-gejala yang muncul seperti demam, batuk atau sesak napas.
Tinggal di rumah memang membutuhkan kesadaran dan kesabaran tiap-tiap orang. Mereka yang diisolasi biasanya mengalami kesepian dan kekhawatiran.
“Kita semua harus memahami bahwa tidak ada seorang pun yang menginginkan penyakit ini, terutama para penderita yang saat ini harus mengalaminya,” kata Ernest.
Ia mengajak semua pihak untuk mendukung para pasien dan keluarga dengan mencari tahu kebutuhan mereka dan membantu sejauh bisa. Berikan empati dan juga kasih sayang.
Ernest juga menguraikan, pelaku perjalanan diketahui berjumlah 2.576 orang dan yang terpantau 390 orang. Rinciannya, orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 294 orang, selesai dipantau berjumlah 168 orang, dan yang sementara dipantau 126 orang.
Selain itu, pasien dalam pengawasan (PDP) hingga 16 Mei berjumlah delapan orang, telah dinyatakan sembuh tujuh orang dan meninggal satu orang. Sementata itu jumlah pasien yang terkonfirmasi positif, bertambah satu orang sehingga menjadi 15 orang.
“Pasien tersebut saat ini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Drs. Titus Ully. Delapan pasien lainnya juga masih dirawat. Enam orang dinyatakan telah sembuh dan satu orang meninggal pada Selasa (12/5) malam,” terang Ernest.
Lebih lanjut dijelaskan, orang dalam pemantauan di Kecamatan Maulafa sebanyak 74 orang, Kecamatan Oebobo 70 orang, Kecamatan Alak 44 orang, Kecamatan Kelapa Lima 41 orang, Kota Raja 39 orang dan 26 orang di Kecamatan Kota Lama.
Sedangkan untuk PDP, tiga orang dari Kecamatan Maulafa, satu orang dari Kecamatan Kota Lama dan masing-masing dua orang dari Kecamatan Kelapa Lima dan Kota Raja.
Orang tanpa gejala (OTG) terpantau di Kecamatan Oebobo berjumlah 24 orang, 14 orang di Kecamatan Alak, Kecamatan Maulafa dan Kota Raja masing-masing 12 orang, Kecamatan Kelapa Lima empat orang serta Kecamatan Kota Lama tujuh orang.
“Total OTG di Kota Kupang berjumlah 73 orang, diantaranya empat orang sudah selesai dipantau, dan 69 orang lainnya masih dalam pemantauan,” papar Ernest
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba