Kefamenanu, Vox NTT- Nasib naas menimpa Eduwardus Abi, Deodatan Sasi dan Emanuel Toni pemuda asal Kampung Takin, Desa Oenenu Selatan, Kecamatan Bikomi Tengah, Kabupaten TTU, Sabtu (16/05/2020).
Betapa tidak, niat ketiganya untuk mengais rezeki dengan membersihkan sumur milik Gregorius Amleni yang juga merupakan warga kampung setempat berujung maut.
Ketiganya diketahui meninggal dunia setelah terjatuh ke dalam sumur sedalam 18 meter tersebut.
Kasat Reskrim Polres TTU AKP Tatang Prajitno Panjaitan menuturkan, kejadian naas tersebut bermula dari ketiga korban diminta oleh pemilik sumur untuk membersihkan sumur menggunakan mesin penyedot air pada Jumat (15/05/2020).
Ketiganya diberi upah Rp 50 ribu untuk pekerjaan tersebut.
Berdasarkan kesepakatan korban dan para saksi, kata dia, pekerjaan menguras sumur mulai dilakukan pada Jumat pukul 15.00 Wita.
“Pukul 16.42 atas perintah pemilik sumur pekerjaan menguras dihentikan dan dilanjutkan keesokan harinya karena pemilik sumur harus melaksanakan jaga posko Covid-19 di Dinkes Kabupaten TTU,” tutur AKP Tatang saat dikonfirmasi VoxNtt.com melalui pesan WhatsApp.
AKP Tatang melanjutkan, pada Sabtu (16/05/2020) sekitar pukul 07.21 Wita, pekerjaan menguras sumur kembali dilanjutkan.
Sumur dikuras dengan cara mesin diikat menggunakan tali dan dimasukkan ke dalam sumur.
Saat sementara menguras, tambahnya, gas mesin penyedot air kurang besar, sehingga perlu dinaikkan gasnya.
Mengetahui itu, korban Eduwardus langsung membuka bajunya dan masuk ke dalam sumur untuk menaikkan gas pada mesin.
Saat mencapai mesin, kata dia, korban Eduardus langsung terjatuh ke dalam sumur.
Korban Deodatan yang mengetahui itu langsung berupaya untuk turun ke dalam sumur guna menyelamatkan temannya dengan menggunakan tali.
Namun tiba-tiba keduanya terjatuh ke dalam air.
Mengetahui kedua korban terjatuh dalam sumur, korban Emanuel yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek langsung ikut turun ke dalam sumur.
Namun naas juga menimpa Emanuel, ia pun ikut terjatuh ke dalam sumur.
“Ketiga korban sudah berhasil dievakuasi oleh tim BPBD Provinsi NTT,” tutur AKP Tatang.
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes yang turun langsung ke TKP langsung memerintahkan kepala BPBD untuk menyiapkan tenda dan peti mati.
Kemudian, mengurus agar para korban sesegera mungkin dimakamkan lantaran saat ini dalam masa pandemi Covid-19.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba