Ende, Vox NTT-Salah satu poin kesepakatan pemerintah terkait rencana kedatangan sedikitnya 5000 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTT dari luar negeri mendapatkan respon banyak pihak.
Selain PADMA Indonesia, Komisi Keadilan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKPP-MP) Keuskupan Agung Ende juga turut merespon kebijakan tersebut.
Baca: PADMA Tanggapi Kebijakan Pemprov NTT di Tengah Wabah Corona
Ketua KKPP-MP Pastor Reginald Pi Perno menegaskan, langkah antisipasi masing-masing daerah jelang menyambut ribuan kedatangan PMI ke NTT mesti dipastikan.
Sebab, wabah virus corona hingga saat ini belum diharapkan berhenti, justru keadaan sebaliknya.
“Semua data mengenai para migran ini belum bisa dipastikan. Tapi baik juga sebagai langkah antisipasi bagi Pemda untuk menyiapkan berbagai sarana,” kata Pastor Perno yang juga menjabat sebagai Ketua Posko Keuskupan Agung Ende Tanggap Covid-19 melalui rilis kepada VoxNtt.com, Rabu (27/05/2020) malam.
Pastor Perno kembali menegaskan perlu ada langkah konkret dari masing-masing pemerintah daerah terutama untuk menyiapkan sarana pra sarana dan sumber daya untuk mencegah Covid-19 agar tidak menyebarkan.
Penegasan itu untuk mengantisipasi tiga hal penting yang diutarakan Pastor Perno dalam rencana kedatangan ribuan PMI ke NTT. Berikut kutipannya;
Pertama, bagaimana kesiapan gugus tugas untuk mengawasi jalan-jalan masuk para migran itu. Karena kita harus antisipasi jangan sampai para migran kita ada yang terindikasi positif Covid-19.
Kedua, bagaimana pemerintah daerah (Pemda) mesti menyiapkan tempat-tempat karantina yang berkualitas. Artinya, sesuai protap protokol kesehatan yang disarankan WHO diterapkan, sehingga tidak melahirkan klaster-klaster baru.
Ketiga, kesiapan masyarakat kita untuk menerima para migran kita yang datang ke kampung-kampung. Sehingga tidak ada stigma bahwa mereka (para PMI) ini pembawa penyakit.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba