Ende, Vox NTT-Siti Aisyah Salsabila, bayi penderita jantung bocor asal Lokoboko, Ndona, Kabupaten Ende, NTT, wafat pada Rabu (17/06/2020) malam di RS Harapan Kita, Jakarta Barat. Kabar duka ini disampaikan ayah Aisyah, Tamrin Sado kepada VoxNtt.com pada Jumat pagi.
Tamrin menceritakan kondisi kesehatan Aisyah sebelum ia meninggal dunia di rumah sakit setempat. Bayi 10 bulan itu dikabarkan mengalami pendarahan pada organ tubuh bagian dalam.
Baca: “Rayuan” Laiskodat Bukan untuk Aisyah
Aisyah dipasang alat penyedot darah oleh petugas medis lewat mulut. Kemudian dipasang pula dengan alat bantu pernapasan karena terjadi gangguan pada paru-paru.
Upaya-upaya itu dilakukan petugas medis setempat dengan harapan derita Aisyah dipulihkan. Namun, naas menimpahnya hingga Aisyah menghembuskan nafas terakhir.
Tamrin menyebutkan, jasad bayi Aisyah dimakamkan di TPU Kepa Duri, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Kamis siang. Proses pemakaman dibantu oleh kelompok Wuamesu Ende yang berada di Jakarta.
“(Penguburan) Mulainya dari rumah sakit jam 10 selesai sekitar jam 12 siang,” tutur Tamrin, Jumat (19/06/2020) pagi.
Tamrin dan keluarga tak mengira kesehatan Aisyah kembali drop hingga tutup usia setelah ditangani petugas secara intensif sejak proses operasi. Oleh petugas setempat, kondisi Aisyah kembali pulih pada awal Juni lalu.
Namun, kondisi tubuh Aisyah kembali diserang dengan melubernya darah di dalam organ tubuh. Tamrin dan keluarga pun kembali pasrah.
Pasrahnya Tamrin, selain kondisi kesehatan drop, keuangan pun sudah menipis. Tamrin dan keluarga hanya berharap dengan keadaan, hingga naas menimpah Aisyah.
Tamrin meminta maaf kepada semua orang yang telah membantu secara sukarela.
“Sebelumnya saya minta maaf dan terimakasih banyak atas segala usaha dan dukungannya selama perjalanan pengobatan Aisyah,”tulis Tamrin.
“Tidak ada kata lain selain ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya, dan berdoa semoga Tuhan Yang Maha Kuasa dapat membalas semua kebaikan kalian. Kini Aisyah telah tiada tapi jasa dan kebaikan kalian tetap melekat dalam hati dan keluarga kami,” kata dia.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba