Kupang, Vox NTT-Jumlah siswa baru yang mendaftar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 10 Kota Kupang yang terletak di Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang berkurang, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Biasanya kami siapkan 12 kelompok belajar. Itu pun masih kurang kali ini kami hanya dapat 10 kelompok belajar”, kata Saverius Kia Uba, Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum kepada VoxNtt.com 16/07 siang.
Menurutnya berkurangnya jumlah siswa yang mendaftar selain karena massa pandemi juga karena pemberlakuan zona.
“Kali ini kurang, tahun lalu sebenarnya 12 rombongan belajar, tapi kelebihan sampe 12 kami hadap dinas, sekolah kan di perbatasan jadi disiapkan ruangan belajar lagi. Baru-baru ini hanya 10 tapi itupun masih kurang siswanya. Sebenarnya 320 siswa, kali ini hanya 300 saja. Memang sih persoalan lain juga karena zona. Itukan perbatasan, jadi yang dari Kabupaten Kupang itu ditolak. Kalau belum memenuhi jumlah, bagaimanapun juga kita akan akomodir”, jelasnya.
Strategi di Era New Normal
Masa new normal pandemi Covid 19, pihak SMP N 10 Kupang punya strategi tersendiri agar proses belajar mengajar tetap digelar.
“Saat new normal kami data semua nomor akun sosial media para siswa. Kami pastikan itu semua sesuai dengan ruangan kelas mereka. Setelah itu kami lakukan terhadap kelas VIII dan IX.
Kita tidak bisa paksakan bahwa semua siswa harus punya ponsel android. Nanti, apakah mereka akan membentuk semacam kelompok lalu kami para guru yang datangi atau orangtua yang datang ambil materi di sekolah kami siapkan modul, itu tergantung rapat dengan orangtua pada hari Sabtu 18/07 esok”, ujar Saverius yang juga mengajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
Memang sejak bulan Mei, kata da, sekolah punya kebijakkan memberi uang tambahan untuk paket internet untuk guru-guru karena sistem sekolahnya online.
“Kami beri Rp 100 ribu perbulan, tapi harus buat laporan kegiatan mereka apa saja dan itu harus dilaporkan”, katanya.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Irvan K