Betun, Vox NTT- Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Malaka, Simon Nahak dan Louce Lucky Taolin atau Kim Taolin (Paket SAKTI) secara menyambangi tim keluarga di Aintasi, Kecamatan Malaka Tengah, Minggu sore (26/07/2020).
Kehadiran Paket SAKTI untuk saling bertatap muka sekaligus memohon doa restu para tetua adat di wilayah Aintasi.
Disaksikan VoxNtt.com, Paket SAKTI hadir didampingi mantan Ketua Panitia Pemekaran Kabupaten Malaka Pius Klau Muti, juga beberapa tokoh penting lainnya.
Hadir juga beberapa politisi partai politik yang juga anggota DPRD Malaka dari PSI, Perindo, dan PKB. Selain itu, hadir juga politisi lainnya dari Gerindra, Demokrat, dan PDIP.
Dalam kesempatan tersebut, Pius Klau Muti secara tegas menyampaikan bahwa sebagai tokoh pejuang pemekaran Malaka, ada harapan baru untuk kabupaten itu ke depannya.
Paket SAKTI ini diyakini Pius akan membuat perubahan di Malaka.
Sementara Simon Nahak menyampaikan terima kasih kepada tim yang sudah bekerja keras dan sangat kompak dalam mendukung Paket SAKTI.
Dia menilai kerja tim keluarga begitu baik dan diharapkan tetap saling mendukung sampai pada hari pelaksanaan Pilkada nanti.
Simon kemudian menyampaikan bahwa nama Paket SAKTI yang kini sudah populer di publik Rai Malaka merupakan singkatan dari program kerja yang akan dilaksanakan jika dipercayakan memimpin daerah itu.
Dalam penjelasannya, S-artinya swasembada pangan. Masyarakat perlu kecukupan pangan.
A-artinya Agama yang berbudaya. Semua warga Malaka harus bisa menjunjung tinggi budaya. Dirinya sangat memegang falsafah Soekarno soal bagaimana hidup tidak melupakan budaya.
“Jika memang kami dipercaya warga Malaka maka akan dibangun Balai Adat. Lalu bagaimana sumber dananya, sederhana saja ada Dana Desa yang jumlahnya Rp 1 Miliar bisa digunakan,” ujar Simon.
Dia melanjutkan, K-artinya kualitas atau kompetensi. Menempatkan orang sesuai kemampuan orangnya.
T-artinya tata kelola baik birokrasi maupun Tata ruang. Lalu, I-artinya Infratruktur yang berkeadilan.
“Kalau dipercayakan nanti maka kami akan bangun pusat pemerintahan Kabupaten Malaka. Harus dibuat terpusat. Tidak bisa terpencar-pencar. Tapi sekarang ini kami hadir untuk memohon izin kepada bapak, mama basodara semua karena kami siap maju bertarung pada pilkada mendatang,” ujar Simon disambut tepuk tangan tim keluarga.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba