Ruteng, Vox NTT – Dinas PUPR Kabupaten Manggarai mengecek langsung kondisi irigasi Wae Kuli Denger yang sebelumnya diberitakan oleh VoxNtt.com.
Pasalnya, irigasi yang terletak di Desa Lemarang, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai itu hingga kini belum juga dialiri air.
Dinas PUPR Manggarai melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Benediktus A. Doren bersama timnya mengunjungi lokasi, Senin (10/08/2020).
Pihaknya melibatkan masyarakat dan Pemerintah Desa Lamarang untuk bersama-sama ke lokasi irigasi Wae Denger.
Di lokasi irigasi Wae Denger, tim dari PUPR Kabupaten Manggarai menemukan sebuah kejanggalan di beberapa titik proyek yang dikerjakan pada tahun 2019 lalu itu.
Baca Juga: Habiskan Anggaran Miliaran Rupiah, Irigasi di Reok Barat Mubazir
Itu seperti tembok pecah dan lantai selokan retak. Yang paling parah ada tembok di selokan irigasi itu sudah hancur dan tidak ada kemungkinan untuk bisa digunakan lagi.
Atas temuan itu, Benediktus langsung memerintahkan kontaktor untuk memperbaiki bagian yang rusak. Sebab, proyek itu masih dalam proses pemeliharaan.
“Ini belum dialiri air sudah mulai rusak, apalagi kalau sudah dialiri air. Saya perintahkan kontaktornya kerja ulang karena pengerjaan tahap ketiga proyek irigasi ini masih dalam proses pemeliharaan,” tegasnya.
“Ya kebetulan hari ini kontraktornya ada bersama kita di sini, maka di depan pemerintah desa, tokoh masyarakat dan teman-teman pers saya perintahkan kontraktor untuk membongkar dan kerja ulang irigasi yang sudah rusak,” tegasnya di lokasi irigasi yang rusak.
Dari hasil pemeriksaan itu, ia berjanji akan memperbaiki selokan yang tertimbun tanah.
Di hadapan masyarakat dan disaksikan oleh Sekretaris Desa Lemarang, Benediktus mengaku secepat mungkin menangani tanah yang tersumbat di sepanjang selokan.
Untuk diketahui, Dinas PUPR Kabupaten Manggarai sudah mengarahkan beberapa tenaga kerja sejak beberapa waktu lalu untuk membersihkan tanah yang tertumpuk dalam selokan.
Alhasil, sepanjang 24 meter irigasi yang sebelumnya tertutup tanah kini sudah dibersihkan.
“Kami juga nanti akan menguji kembali terkait ukuran aliran air setelah dibersihkan semua sepanjang selokan,” kata Benediktus.
Baca Juga: DPRD Manggarai Minta Aparat Penegak Hukum Periksa Irigasi di Reok Barat
Paulus Kasen salah satu warga Desa Lemarang yang ikut ke lokasi irigasi Wae Denger juga berjanji siap membantu Dinas PUPR Manggarai untuk melakukan pembersihan irigasi.
Ia juga berharap agar Dinas PUPR Kabupaten Manggarai melakunan uji tes ulang terkait aliran air di selokan.
Karena menurut Kase, salah satu penyebab dari tidak mengalirnya air karena salah peletakan waterpas.
Selain itu, sebagai masyarakat ia meminta agar setiap proyek yang dikerjakan harus memasang papan informasi. Hal tersebut agar masyarakat bisa mengetahui jumlah anggarannya.
“Kami berharap bahwa setelah proses pembersihan selesai harus dilakuan kembali terkait percobaan awal aliran air dari bendungan Wae Denger. Karena menurut kami bahwa salah satu penyebab dari tidak alian air itu karena salah pengujuran waterpas,” ungkapnya.
Sekretaris Desa Lemarang, Petrus Stamin pada kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa selama ini irigasi itu tidak bermanfaat untuk masyarakat banyak.
Sebab itu, ia berharap agar Dinas PUPR Kabupaten Manggarai secepat mungkin menangani persoalan ini. Hal tersebut agar irigasi Wae Denger bisa dimanfaatkan oleh warga masyarakat Desa Lemarang.
“Masyarakat Desa Lemarang sebagian besar belum pernah manfaatkan irigasi Wae Denger untuk mengairi sawah mereka,” pungkas Stamin.
Sementara, salah satu pemilik lahan yang jaraknya sekitar 400 meter dari bendungan Wae Denger, Polikarpus Jemadin mengaku selama ini sudah merasakan manfaat irigasi tersebut.
Namun ia mengaku bahwa hingga kini irigasi tersebut hanya bisa dimanfaatkan oleh beberapa orang saja.
Padahal tujuan pembangunan kata dia, untuk masyarakat banyak di Desa Lemarang.
“Kami sudah relakan pohon jambu mete kami dipotong untuk pembangunan irigasi Wae Denger ini dengan harapan agar bisa dimanfaarkan oleh orang banyak, tetapi kenyataannya tidak seperti apa yang kami harapkan,” tegasnya.
Sebab itu, ia juga meminta kepada pemerintah melalui Dinas PUPR agar segera menyelesai pekerjaan irigasi Wae Denger dan membersihkan material yang masuk ke dalam irigasi.
“Kami berharap agar air yang mengalir di irigasi Wae Denger ini bisa dimanfaatkan banyak orang, bukan kami yang punya lahan di dekat irigasi ini saja,” ujarnya.
Penulis: Pepy Kurniawan
Editor: Ardy Abba