Ende, Vox NTT-Direktur Utama Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Ende, Yustinus Sani menanggapi rencana Forum Masyarakat Peduli Sungai Wolowona dan Balai Sungai Nusa Tenggara II untuk menjadikan lokasi itu sebagai akses pariwisata ke Danau Kelimutu.
Menurut Yustinus, gagasan semacam itu harus digarap secara serius dan perlu disesuaikan dengan aksi nyata di daerah aliran sungai. Misalnya membersihkan sungai, menanam pohon atau bambu di kawasan daerah aliran sungai.
Pada prinsipnya, kata dia, PDAM menyambut baik perencanaan tersebut untuk mendukung kawasan destinasi wisata danau tiga warna Kelimutu.
“Kalau sungai akan menjadi akses pariwisata ke Kelimutu, maka perlu ada desain khusus. Saya kira ini penting,” katanya di Ende pada Kamis (13/08/2020).
Yustinus menambahkan, hal yang paling penting dalam rencana tersebut ialah menjaga aliran sungai yang akan dimanfaatkan lebih oleh masyarakat.
Ia mencontohkan, pengamanan sumber mata air di beberapa aliran sungai kecil dengan cara menanan pohon yang bakal menghasilkan air.
Kemudian menjaga kebersihan sungai serta menyosialisasikan penyadaran terhadap masyarakat terkait manfaat aliran sungai.
“Konsentrasi kita adalah soal jangka panjang yakni pengamanan sumber mata air di kali-kali kecil. Ini sangat penting, jika kalau tidak diperhatikan maka dasar airnya akan turun bahkan menyusut dan menghilang,” tutur Yustinus.
Ia kembali menegaskan, kerja sama antar pihak untuk mengamankan sumber mata air ialah hal yang paling utama. Sebab, PDAM sendiri masih membutuhkan pasukan air baku untuk kebutuhan air minum dalam kota.
Yustinus menyatakan, pihaknya telah mengagendakan penanaman bambu pada kawasan daerah aliran sungai Wolowona.
Jika dipadukan dengan urusan pariwisata maka aksi menanam bambu sangat cocok.
“Kita lagi berupaya untuk merawat sumber mata air dengan cara reboisasi. Saya kira sangat singkron dengan dunia pariwisata,” kata Yustinus.
Sebelumnya, Balai Sungai Nusa Tenggara II dan Forum Masyarakat Peduli Sungai Wolowona telah merencanakan membuka akses spot wisata baru yakni di Sungai Wolowona.
Sungai tersebut akan dijadikan akses wisata menuju Danau Kelimutu di Moni.
“Kita sedang memikirkan karena selama ini banyak dimanfaatkan sungai tersebut. Kita akan sisipkan itu, untuk akses pariwisata. Dari Ende ke Kelimutu tapi melalui sungai, nah itu brandingnya,”kata Ferdinandus Watu, Ketua MPS Wolowona dalam kegiatan kunjungan kerja Anggota DPD RI Angelius Wake Kako dan Kepala Balai Sungai Nusa Tenggara II Agus Setiowan di Desa Wolotolo, Kecamatan Detusoko, belum lama ini.
Ferdinandus menyatakan konsekuensi dari gagasan itu akan didididiskusikan dengan banyak pihak. Sebab, selain dimanfaatkan sebagai irigasi, sungai tersebut kini juga digunakan oleh pihak PDAM dan dimanfaatkan untuk kepentingan listrik.
Ia menambahkan, pihaknya sedang berupaya melestarikan sungai sepanjangan kurang lebih 50 hingga 60 kilometer tersebut.
“Kita akan agendakan untuk berkomunikasi dengan banyak pihak. Ya, bahas tentang potensi sungai itu,”kata Ferdinandus.
Sementara Agus Setiowan menyatakan, pihaknya mendukung inisiatif masyarakat terhadap pengendalian sungai sebagai potensi penunjang wisata.
Menurutnya, jika potensi tersebut dipandang sebagai keuntungan kepada masyarakat maka gagasan tersebut dapat diciptakan.
“Tapi ini nanti kembali pada masyarakat. Jika ada usulan itu maka akan diupayakan membangun kawasan wisata sungai itu,”kata Agus.
Gagasan menciptakan Sungai Wolowona menjadi akses pariwisata didukung juga oleh Anggota DPD RI Angelius Wake Kako. Pasalnya, jika rencana tersebut terwujud maka akan memberi dampak positif terhadap masyarakat terutama generasi muda.
Angelius pun mengingatkan kepada orang muda yang hidup di kawasan Sungai Wolowona agar menangkap peluang itu dalam usaha-usaha kreatif.
“Jadi, harapan saya orang muda-lah yang bisa menangkap peluang ini. Termasuk masyarakat-masyarakat sekitar, bisa memanfaatkan untuk kepentingan ekonomi,”kata Angelius.
Penulis : Ian Bala
Editor: Irvan K