Maumere, Vox NTT- Pedagang Pasar Kewapante, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka senang atas peresmian pasar tersebut setelah 12 tahun digunakan.
Pasar yang lebih dikenal dengan nama Wairkoja tersebut diresmikan pada Kamis (13/08/2020) oleh Bupati Sikka, Robi Idong tersebut didahului dengan ritual adat.
“Kurang lebih 4 Bupati mulai dari zaman Pak Alex waktu tanah ini dibeli, baru di zaman Bupati dan Wakil Bupati yang sekarang Pak Robi dan Romanus Woga pasar ini diresmikan,” ungkap Eugenius Jawa kepada VoxNtt.com, Kamis (13/08/2020).
Padahal menurutnya, secara budaya di Sikka, pindah rumah pun harus dibuat ritual adatnya apalagi perpindahan pasar yang besar dan pembangunannya menghabiskan banyak uang.
Kata dia, itulah salah satu alasan pedagang tidak betah berjualan di pasar dan kerapkali kembali ke tempat yang lama.
Oleh karenanya, mewakili pedagang lain Eugenius Jawa menyatakan apresiasi dan terima kasih atas kesediaan Bupati Sikka menjawabi permintaan mereka.
Sebelum dibangunnya pasar tersebut, pedagang biasa berjualan di Pasar Geliting. Nama lokalnya ‘Regang Bajo’. Terletak di pinggir ruas jalan trans Flores.
Pasar Wairkoja atau Pasar Kewapante adalah pasar harian. Akan tetapi, selama ini aktivitasnya lebih menyerupai pasar mingguan. Para pedagang pun lebih sering berjualan di Geliting dan di pinggir-pinggir jalan.
Sejak pertengahan Juni 2020 lalu, Bupati Sikka mengeluarkan kebijakan untuk mengoptimalkan Pasar Kewapante.
Selain pemindahan pedagang, Pemda Sikka juga melakukan rekayasa lalu lintas sampai saat ini demi mengarahkan setiap mobil angkutan desa untuk menuju ke Wairkoja tanpa singgah di Geliting.
Meski demikian, kala sore hari para pedagang masih sering menggelar dagangan di pinggir jalan di Geliting. Mereka mengeluhkan pembeli yang enggan ke Wairkoja.
Penulis: Are De Peskim
Editor: Ardy Abba