Kupang, Vox NTT-Semua orang memiliki caranya masing-masing dalam mengabdi untuk membangun daerah ini, Nusa Tenggara Timur, sebagai wujud rasa mencintai masing-masing orang.
Bentuknya bisa bermacam-macam, ada yang melalui pengabdian di bidang politik, ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya.
Ratna Mela, adalah salah satu sosok perempuan tangguh NTT yang memilih mencintai NTT melalui usaha membangun skil dan keterampilan masyarakat NTT, khususnya perempuan di bidang Tata Boga.
Melalui Tata Boga Swakarya miliknya, Ma Ratna, demikian Ia biasa disapa telah mengajarkan banyak perempuan NTT untuk meingkatkan skil dan keterampilan dalam membuat Roti yang layak dipasarkan dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Ibu yang sudah berkarya selama belasan tahun ini mengaku telah melatih hampir 400 dalam membuat aneka roti, khususnya Bakery dan Pastry.
Sebagian besar dari jumlah tersebut, menurut Ma Ratna telah menjadi tukang roti profesional dan dikembangkan sebagai home industry.
Dalam perbincangan dengan VoxNtt.com, selain untuk menghidupi keluarganya, niatnya mendirikan Tata Boga Swakarya ialah karena merasa terpanggil untuk ikut membangun perekonomian Provinsi yang kerap dilabeli miskin dan terbelakang ini.
Menurut dia, semua orang mempunyai tanggung jawab untuk menghilangkan stigma NTT miskin dan terbelakang. Dan dia memilih menjadi instruktur Tata Boga yang telah melahirkan banyak koki handal.
Tata boga, menurut dia menjadi salah satu jalur yang tepat dalam membangkitkan perekonomian NTT. Hal itu kata dia, karena Tata Boga dapat melahirkan banyak sekali pelaku usaha di bidang kuliner dan juga cemilan dan minuman baik dalam sekala yang besar maupun kecil.
Semakin banyak usaha kuliner, di bidang makanan, minuman dan cemilan maka makin banyak tenaga kerja yang dibutuhkan.
Dengan demikian pertumbuhan ekonomi semakin meningkat dan jumlah pengangguran semakin menurun.
Baca: Kyara’s Kelor dan Tata Boga Swakarya Gelar Baking Home Industry Class di Kupang
Dia meyakini, salah satu faktor yang membuat NTT selalu distigma miskin dan terbelakang karena pertumbuhan ekonominya melambat dan angka penganggurannya semakin meningkat.
Karena itu menurut dia, agar melahirkan banyak pelaku usaha baru di NTT, maka pelatihan keterampilan di berbagai bidang, termasuk di bidang Tata Boga sangat penting dilakukan.
“Sebagai instruktur Tata Boga, Saya terpanggil untuk melatih masyarakat NTT agar memiliki skill dalam bidang Tata Boga,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kondisi perekonomian yang sulit mendorong semua orang, termasuk perempuan untuk membangun usaha dan mandiri. Dan syarat utamanya kata dia adalah harus mempunyai skil dan keterampilan. Kalau tidak pya, maka harus dilatih.
Dan dia terpanggil untuk itu (melatih skil dan keterampilan perempuan di bidang tata boga).
“Karena saat ini kondisi perekonomian sangat sulit, sehingga dengan skill yang Saya punya saya ingin perempuan-perempuan NTT bisa mandiri. Khususnya dalam bidang tata boga, sehingga keluarga juga bisa merasakan manfaat dari skill yg mereka dapatkan,” tandasnya.
Bagi Ma Ratna, jika masyarakat NTT sudah mempunyai keterampilan akan mampu hidup mandiri dengan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri bahkan orang lain dengan kemampuan yang dimiliki.
“Jika sudah menerima pelatihan, tentunya sudah ada skil yang mereka miliki, maka masyarakat yang telah kami latih harus mengembangkan diri dalam usaha ekonomi mandiri, sehingga dapat menopang perekonomian keluarga,” ungkapnya.
“Dengan demikian bisa merasakan kesejahteraan bersama suami dan anak2-anak. Bahkan kalau punya niat UMKM, maka bisa mengembangkan ke lebih profesional dan bisa membuka peluang usaha, menerima tenaga-tenaga untuk bekerja. Dengan demikian, banyak masyarakat yang merasakan manfaat ini,”tambahnya.
Untuk diketahui Tata Boga Swakarya didirikan pada tahun 2008. Saat ini berdomisili di Jln.Swakarya 1 No 39 Kuanino, Kota Kupang. (VoN)