Ruteng, Vox NTT- Pemerintah Kabupaten Manggarai terus berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah itu.
Salah satunya dengan terus membenah fasilitas dan pelayanan kesehatan di BLUD RSUD dr. Ben Mboi Ruteng.
Hal ini sejalan dengan misi pasangan Bupati Manggarai Deno Kamelus dan Wakil Bupati Victor Madur yakni “Memajukan Derajat Kesehatan Masyarakat yang Berkualitas dan Merata”
Bupati Manggarai Deno Kamelus mengungkapkan, hingga kini RSUD dr. Ben Mboi Ruteng mampu memberikan 7 jenis pelayanan.
Ketujuhnya yakni, pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap berkapasitas 137 tempat tidur, pelayanan rawat intensif, pelayanan rawat darurat 24 jam, pelayanan penunjang, pelayanan integrasi, pelayanan administrasi umum dan keuangan rumah sakit.
Baca Juga: Berikut 13 Penghargaan yang Diraih Pemkab Manggarai
Tak hanya itu, Bupati Deno juga membeberkan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan di Kabupaten Manggarai sampai tahun 2019.
Itu terdiri dari, puskesmas sebanyak 24 unit. Rinciannya 10 unit puskesmas rawat inap dan 14 unit puskesmas rawat jalan.
Kemudian, puskesmas pembantu sebanyak 60 unit, Poskesdes sebanyak 90 unit, Polindes sebanyak 22 unit, puskesmas keliling roda 4 sebanyak 25 unit, ambulance transport puskesmas sebanyak 13 unit.
“Pada tahun 2019, Desa Langgo, Kecamatan Satar Mese ditetapkan menjadi lokasi dibangunnya gedung puskesmas melalui dana DAK Fisik Kementerian Kesehatan RI,” imbuh Bupati Deno dalam pidato radio memperingati HUT RI ke-75, Minggu (16/08/2020).
Gedung puskesmas di Desa Langgo tersebut dengan prototipe bangunan rawat inap tidak bertingkat dan puskesmas non-rawat inap tidak bertingkat.
Perbaikan Gizi
Bupati Deno menjelaskan, peningkatan taraf kesehatan dan kecerdasan masyarakat, tidak bisa dilepaskan dari usaha mencukupi kebutuhan pangan dan gizi melalui perbaikan mutu gizi.
Indikator kunci capaian kinerja bidang kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) kondisi gizi balita, laju pertumbuhan penduduk dan Total Fertiliy Rate (TFR).
Kata dia, terjadi peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) dari sebesar 98,36 per 1.000 Kelahiran Hidup atau sebanyak 6 kasus pada tahun 2018 , menjadi 202,77 per 1.000 Kelahiran Hidup atau sebanyak 12 kasus pada tahun 2019.
Baca Juga: Ketika Deno Kamelus dan Viktor Slamet Bertemu di Kandang Babi
Sebagian besar penyebab utama kematian ibu dari 12 kasus tersebut, adalah Pendarahan sebanyak 5 kasus, Pre-Eklamsi Berat sebanyak 2 kasus, Hepatitis sebanyak 3 Kasus, Infeksi Luka Operasi (ILO) sebanyak 1 kasus, dan Kelainan Jantung sebanyak 1 kasus.
“Situasi ini adalah salah satu pekerjaan rumah kita di bidang kesehatan untuk waktu-waktu selanjutnya,” ujar Bupati yang bergelar Doktor hukum itu.
Meski demikian, lanjut dia, apresiasi layak diberikan pada seluruh tenaga kesehatan karena telah berhasil menekan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2019 yakni menjadi sebesar 0,76%, atau sebanyak 76 kasus atau 12,84 per 1.000 Kelahiran Hidup.
Kondisi ini menurun dari tahun 2018 sebanyak 83 kasus atau 13,60 per 1.000 Kelahiran Hidup.
Penyebab utama dari 76 kasus kematian bayi yang terjadi karena Asfiksia, Prematur, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Pneumonia, dan kelainan bawaan.
Balita 0-59 bulan yang ditimbang di Kabupaten Manggarai pada tahun 2019 tercatat sebanyak 25.462 orang.
Dari jumlah tersebut, ditemukan kasus Gizi Buruk sebanyak 207 kasus atau 0,81%.
Beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya angka gizi buruk antara lain, peningkatan pelaksanaan pelacakan kasus gizi buruk dan sweeping pemantauan kesehatan anak balita dan prasekolah (penimbangan balita) pada ruang lingkup wilayah pelayanan fasilitas kesehatan.
Deno juga mengungkapkan langkah-langkah yang telah dilakukan Pemerintah untuk mengintervensi stunting, di antaranya:
Pemantauan kesehatan neonatus resti, Surveillance gizi melalui aplikasi E-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat), Penyediaan Makanan Tambahan (PMT) pemulihan berbahan baku lokal, PMT penyuluhan berbahan baku lokal, Pembinaan kader kesehatan tentang Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak (PMBA), PMT pemulihan bagi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) berbahan baku lokal, Pengadaan Curcuma Syrup bagi balita stunting.
“Pemerintah akan terus melaksanakan upaya-upaya pencegahan dan penanganan stunting, dengan melibatkan seluruh stakeholder di Kabupaten Manggarai,” katanya.
Penulis: Ardy Abba