Kefamenanu, Vox NTT-Dinas Peternakan Kabupaten TTU mencatat setidaknya terdapat 2097 ekor babi di wilayah tersebut mati akibat terserang virus ASF.
Jumlah babi yang mati tersebut tersebar di 18 kecamatan .
Itu terhitung bulan Januari hingga April 2020.
“Yang tertinggi (jumlah kematian ternak babi) itu ada di Kecamatan Kota Kefamenanu dengan jumlah 987 ekor,” jelas Kepala Dinas Peternakan Kabupaten TTU Fransiskus Fay saat diwawancarai VoxNtt.com di kantor bupati setempat, Senin (17/08/2020).
Fransiskus menuturkan, meski saat ini tidak ada lagi laporan ternak babi mati akibat serangan virus ASF, namun Dinas Peternakan Kabupaten TTU terus memberikan edukasi bagi masyarakat dalam beternak babi.
Itu dengan selalu menjaga kebersihan kandang serta memperhatikan kandungan dari pakan yang diberikan untuk ternak babi.
Selain itu, jelas Fransiskus, pihaknya hingga saat ini pun masih rutin melakukan penyemprotan desinfektan pada kandang babi milik masyarakat.
“Kita juga rutin semprot desinfektan di kandang-kandang masyarakat walaupun mulai bulan Juni sampai saat ini tidak kondisi sudah stabil,” tutur mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten TTU itu.
Lebih lanjut Fransiskus menuturkan, hingga saat ini pun stok obat serta vitamin untuk ternak babi masih mencukupi.
Sehingga apabila terdapat masyarakat yang membutuhkan, tuturnya, maka tentunya bisa dilayani.
“Stok (obat dan vitamin) masih mencukupi jadi bisa melayani kalau ada masyarakat yang minta,” tuturnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba