Kupang, Vox NTT-Anggota DPR RI Partai Demokrat, Benny K. Harman melakukan sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara di purang Jompa, kecematan Lembor Selatan, Manggarai Barat (16/8/2020).
Dalam acara itu, anggota dewan yang akrab disapa BKH itu menyinggung soal peran pemilukada langsung. Salah satunya adalah memilih pemimpin. Dalam hubungannya dengan itu, BKH kembali berharap agar pemilukada langsung menghasilkan pemimpin yang bisa memberikan solusi atas persoalan masyarakat.
“Kita semua berharap agar pemimpin yang kita pilih dalam pemilukada langsung adalah pemimpin yang memberikan solusi, bukan menambah beban dan derita bagi rakyat. Namun, harapan ini tak terwujud karena selama ini rakyat memilih pemimpin bukan karena telah memenuhi kriteria sebagai pemimpin, tapi karena faktor hubungan keluarga atau hubungan darah. Ini menjadi penghambat konsolidasi demokrasi di daerah kita”, tegasnya.
Ia juga melanjutkan, karena yang dipilih adalah pemimpin berarti orang itu (calon kepala daerah) mempunyai kapasitas intelektual yang baik dan mempunyai integritas yang baik pula.
“Daerah yang dipimpin oleh kepala daerah yang bodoh dan tak punya integritas mengalami kemunduran dalam banyak aspek. Ini terjadi dimana-mana,” singgungnya.
Saat yang sama juga, anggota dewan empat periode itu mengharapkan agar rakyat memilih pemimpin yang mempunyai perhatian dan program di bidang pariwisata.
“Sebagai daerah yang masuk dalam ketegori pariwisata super premium, kepala daerah yang dipilih harus mempunyai perhatian dan program unggulan dalam bidang ini. Yang paling penting adalah program parwisata yang berguna bagi rakyat. Rakyat tak boleh dirugikan dan menjadi penonton dalam bidang pariwisata” jelasnya.
Selain itu, mantan ketua komisi III ini pun meminta masyarakat memilih pemimpin yang memperhatikan irigasi persawahan dan infastruktur jalan.
“Saat ini banyak irigasi dan jalan yang rusak. Solusinya adalah memilih pemimpin yang mau dan mampu memperbaiki semua ini. Ini penting karena menjadi salah satu kunci kemajuan pariwisata juga,” kata anggota dewan senior itu.
Sementara itu, Thomas Turut, salah satu tokoh masyarakat, mengeluh karena irigasi yang ada dan jalan yang telah dibuat di desanya belum diperbaiki. Padahal usulan perbaikan dilakukan berkali-kali.
“Kami sudah meminta perbaikan irigasi dan jalan yang sudah rusak kepada wakil rakyat dan kepala daerah Manggarai Barat. Tapi sampai saat ini belum ada perbaikan. Anehnya, setiap hajatan pemilukada janji perbaikan irgasi dan jalan yang rusak begitu sering dilakukan setiap calon”, kesal Thomas.
Kegiatan sosiliasasi diikuti ratusan tokoh masyarakat, para pendidik, dan masyarakat setempat. Tampak para peserta hadir memadati tempat kegiatan dari sore hingga malam.
KR: Willy K