Ruteng, Vox NTT-Anggota DPR RI daerah pemilihan NTT I, Benny K. Harman melakukan sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara di SDK Denge, desa Satar Lenda, kabupaten Manggarai (20/8/2020).
Dalam kegiatan itu, Benny K. Harman menyinggung soal kualitas pendidikan, khususnya kualitas sekolah yang bernaung di bawah yayasan Katolik.
Menurutnya, sekolah Katolik mulai dari SD hingga SMA harus diperhatikan kualitasnya secara baik.
“Sekolah Katolik yang bernaung di bawah Yayasan Katolik harus mengutamakan kualitas. Kita menggunakan prinsip non multa sed multum. Bukan soal jumlah tapi soal mutu. Apalah gunanya bila jumlah sekolah banyak tapi mutu rendah” tegasnya.
Untuk itu, lanjut ketua Fraksi Demokrat MPR RI itu, institusi gereja Katolik perlu melakukan refleksi dan evaluasi, terutama terkait gaji guru, sarana dan prasarana pendidikan, dan kualitas pendidik.
“Semua ini penting karena menjadi faktor kunci kemajuan pendidikan. Tanpa itu, sekolah Katolik akan kalah bersaing dengan sekolah swasta yang lain dan sekolah negeri,” pungkasnya.
Salah satu hal penting disinggung khusus oleh BKH adalah gaji guru.
“Gaji guru di sekolah Katolik sangat kecil. Ini persoalan penting yang harus diselesaikan. Tidaklah mungkin pendidikan bermutu dan bahagia gurunya kala para guru menderita kepalaran. Tak ada kebahagiaan dan mutu yang baik di tengah sutuasi derita,” singgungnya.
Saat sesi diskusi, Vinsensius Bahali, salah satu guru mempersoalkan kekurangan sarana dan prasarana sekolah yang minim.
“Sarana dan prasarana di sekolah ini sangat terbatas. Berbagai fasilitas seperti buku, meja, komputer, ruangan kelas, dan sebagainya sangat minim. Padahal sekolah ini sudah lama didirikan dan mempunyai alumni yang tersebar di berbagai daerah”, katanya.
Acara sosialisasi ini diikuti ratusan peserta yang terdiri dari tenaga pengajar dan tokoh masyarakat setempat.
KR: Wily K