JAKARTA, Vox NTT-Perjuangan anggota Komisi IV DPR RI, Yohanis Fransiskus Lema untuk memberdayakan petani di NTT terus berlanjut.
Alhasil, 2 traktor roda empat hasil kerja sama anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema dengan Kementerian Pertanian (Kementan) kembali tiba di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (11/8/2020).
Bantuan diterima Dinas Pertanian Kabupaten Kupang untuk kemudian disalurkan kepada kelompok tani pengusul. Bantuan alat mesin pertanian tersebut akan digunakan untuk pengembangan lahan kering.
“Pada Rabu, (11/8/2020) saya menerima kiriman foto-foto dari Dinas Pertanian Kabupaten Kupang yang menginformasikan bahwa dua traktor roda empat sudah tiba di sana. Selanjutnya, dua traktor tersebut akan diantar kepada kelompok tani pengusul di Kabupaten Kupang,” papar politisi muda PDI Perjuangan yang akrab dipanggil Ansy Lema di Jakarta, Kamis (19/8/2020)
Ansy menjelaskan, mayoritas petani di NTT, termasuk di Kabupaten Kupang masih menggunakan tenaga manusia atau hewan untuk bertani.
Karakteristik sebagian besar tanah di NTT keras dan kaku, sehingga petani merasa kesulitan jika hanya menggunakan modal atau alat pertanian konvensional. Karena itu, bantuan traktor ini sangat membantu petani untuk membuka dan mengolah lahan pertanian.
“Selama reses, para petani kerap meminta bantuan saya mengupayakan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) untuk mereka. Petani sangat berharap, DPR RI dan Kementan dapat membantu alsintan berupa excavator dan traktor. Syukur, bantuan dua traktor roda empat tiba pekan ini di Kabupaten Kupang. Ini sangat membantu petani dalam membuka dan mengolah lahan pertanian,” ujar mantan Dosen tersebut.
Maka, dalam kesempatan Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Direktorat Prarana dan Sarana Kementan, Ansy mendesak pemerintah agar membantu petani dengan memberikan alsintan.
Ia mengusulkan pengadaan alat mesin pertanian untuk pembukaan dan pengolahan lahan kering di NTT. Petani perlu mendapatkan bantuan untuk membongkar tanah yang keras, berlapis, berbatu. Dengan bantuan alsintan, lahan yang diolah lebih luas, proses pengerjaan lebih cepat.
“Selama ini mereka hanya menggunakan tenaga manual dan alat pertanian konvensional. Akibatnya banyak lahan dibiarkan tidak terurus atau jadi lahan tidur. Nah negara harus hadir untuk memberikan bantuan kepada para petani, karena kemiskinan NTT merupakan kemiskinan petani lahan kering,” ujar Ansy.
Tidak hanya di Kabupaten Kupang, bantuan traktor roda empat juga diberikan kepada kelompok petani di Kabupaten Belu (3 unit), Kabupaten Sumba Barat Daya (2 unit) dan Kabupaten Sumba Timur (1 unit).
Baru dua traktor roda empat untuk Kabupaten Kupang yang sampai tujuan, lainnya dalam proses pengiriman. Total harga delapan traktor senilai Rp. 3.384.000.000 (Tiga Miliar Tiga Ratus Delapan Puluh Empat Juta Rupiah).
“Jumlah ini sangat fantastis. Kalau bukan sebagai anggota DPR RI, saya tidak mungkin bisa membantu rakyat NTT dengan uang sebanyak itu. Dengan berpolitik dan memiliki kekuasaan, saya bisa membantu lebih banyak masyarakat. Ini lah hakekat politik, kekuasaan adalah alat untuk membantu rakyat,” tambahnya.
Ansy berharap, bantuan traktor roda empat dapat membantu kerja petani dan bermanfaat meningkatkan produktivitas pertanian.
Ia berkomitmen untuk mengawal agar bantuan alsintan tersebut tepat sasar, yakni membantu petani lahan kering. Ansy juga menghimbau para petani agar dapat merawat dan memelihara alsintan dengan baik.
“Kelompok tani penerima harus menjaga, merawat, dan menggunakan traktor sesuai peruntukkannya,” pintanya.
Sebelumnya, kerja sama Ansy Lema, Kementan, dan Dinas Pertanian Provinsi NTT telah berhasil mendatangkan bantuan satu Excavator dan tiga traktor roda empat untuk pengembangan pertanian lahan kering di NTT.
Total bantuan pada Maret 2020 itu mencapai Rp. 2.631.000.000 (Dua Milyar Enam Ratus Tiga Puluh Satu Juta Rupiah). (VoN).