Ruteng, Vox NTT-Pada hari kemerdekaan Indonesia yang ke 75 kemarin, ada cerita tersendiri datang dari desa Ndiwar, kecamatan Lelak, kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Desa ini mendapat penghargaan juara 1 untuk lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) untuk kabupaten Manggarai.
Lomba ini diselanggarakan oleh yayasan Plan Internasional yang bekerja sama dengan kabupaten Manggarai.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh camat sendiri di kantor kecamatan Lelak pada 17 Agustus 2020.
Masyarakat desa Ndiwar mendapat penghargaan karena telah menjalankan semua protokol baik dari dinas kesehatan maupun pemerintah kabupaten Manggarai.
Lima pilar STBM yang dimaksud adalah Pertama, tidak membuang air besar sembarangan. Kedua, cuci tangan pakai sabun. Ketiga, Pengolahan limbah rumah tangga. Keempat, pengolahan limbah cair rumah tangga, dan kelima, pengelolaan air minum bersih.
Penghargaan tersebut menjadi pengalaman pertama oleh desa Ndiwar sejak desa ini mekar dari desa Gelong pada tahun 2008. Selama dua belas tahun ini, ada dua kepala desa yang pernah menjadi pemimpin di desa ini hingga sekarang.
Kepala desa Ndiwar, Kasianus Rabu mengatakan, penghargaan ini menjadi pengalaman pertama selama ia menjabat sebagai kepala desa Ndiwar.
Ia merasa bangga karena ada begitu banyak desa di kabupaten Manggarai dan desa Ndiwar menjadi yang terbaik dari desa-desa tersebut.
“Sebagai kepala Desa Ndiwar, saya merasa senang dan bangga karena mendapat penghargaan juara 1 untuk lima pilar STBM di HUT kemerdekaan RI ke-75 ini. Saya merasa senang atas kesadaraan seluruh masyarakat desa Ndiwar terhadap hidup sehat. Dalam hal ini pemerintah desa Ndiwar telah melakukan sosialisasi dan tindakan terhadap lima pilar STBM dan ternyata mendapat dukungan yang penuh dari masyarakat sehingga diberi penghargaan oleh yayasan plan Internasional sebagai desa terbaik dalam lomba desa STBM. Kesuksesan ini berkat kerja sama antara masyarakat pemerintah desa Ndiwar dan tim STBM Desa Ndiwar. Sehingga saya patut menyampaikan terima kasih kepada semua unsur yang ada di desa Ndiwar yang telah mengambil bagian dalam menyukseskan kegiatan lomba STBM. Tanpa kalian, mungkin penghargaan ini jatuh kepada desa-desa lain,” ujar Kasianus Rabu.
Ia menjelaskan bahwa dengan suksesnya kegiatan STBM di desa Ndiwar dalam rangka pencegahan Covid 19, maka program pencegahan stunting nantinya pasti berhasil juga.
Oleh karena itu, dia meminta seluruh warga desa Ndiwar agar tetap semangat gotong royong membangun desa Ndiwar. Keberhasilan untuk membangun sebuah desa berangkat dari lonto leok (gotong royong).
Selama ini semangat lonto leok di desa Ndiwar telah dijalankan dengan baik, maka ke depannya kegiatan lonto leok tetap dijalankan di setiap lini kegiatan termasuk dalam usaha kesetaraan gender.
“Kiranya pengalaman ini menjadi motivasi agar warga desa Ndiwar tetap semangat dan tetap bekerja sama sehingga desa Ndiwar tetap menjadi yang terbaik di hadapan desa-desa lain di kabupaten Manggarai dan Indonesia pada umumnya. Apalagi sekarang dunia semakin maju, tentu ada begitu banyak persaingan dan tantangan,” tutur Kasianus.
Lebih lanjut dia mengatakan, ke depannya selain pembenahan infrastruktur juga pembinaan mental dan pemberdayaan masyarakat.
“Hal ini menjadi prioritas program peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
KR: Riko Raden, warga desa Ndiwar